Karimun, Kepri - Pendidikan merupakan produk budaya, dan sebaliknya budaya juga merupakan produk pendidikan.
Setidaknya inilah yang diungkapkan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Karimun, Abu Samah saat menggelar pertemuan yang digagas Rektor Universitas Karimun, Elvis Adril, belum lama ini.
"Pendidikan merupakan produk budaya dan sebaliknya budaya juga merupakan produk pendidikan. Sudah seharusnya ke depan, dua lembaga ini dapat saling bersinergi untuk memajukan pembangunan pendidikan di daerah ini," kata Abu Samah.
Pertemuan yang berlangsung lebih kurang dua jam itu berlangsung santai di sebuah rumah makan di Tanjung Balai Karimun.
Kendati berlangsung santai, namun perbincangan yang terungkap terbilang sarat dengan hal krusial yang membahas nasib anak bangsa, khususnya dalam hal peningkatan mutu generasi muda di Karimun.
Selain Abu Samah dan Elvis Adril, dalam pertemuan itu juga hadir sejumlah pengurus LAM lainnya, seperti H Ahmad Jambi, Nur Rais, Amirullah, Sanusi dan beberapa pengurus lainnya.
Pengurus LAM menyambut baik niat Rektor UK yang datang bersilaturahim serta sekaligus memberikan informasi baru atau pencerahan tentang pendidikan kepada para pengurus LAM Karimun.
Tujuan Elvis menyambangi pengurus LAM Karimun untuk mempererat jalinan silaturahmi yang selama ini sudah direncanakannya.
Elvis juga menegaskan, tugas utama yang diembannya saat ini adalah mengembangkan pendidikan agar anak bangsa khususnya mahasiswa UK berkualitas.
"Tentunya semua diawali dengan manajemen yang transparan. Untuk itu kami perlu mendapat dukungan dari semua elemen masyarakat karimun, terutama dari LAM Karimun. Pendidikan dan budaya ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya," katanya.
Sumber: http://batam.tribunnews.com