Lumajang Punya Museum Purbakala dan Budaya

Lumajang, Jatim - Pemerintah Kabupaten Lumajang meluncurkan museum purbakala dan budaya pada Senin hari ini, 24 Agustus 2015. Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Indriyanto mengatakan museum daerah ini menyimpan benda-benda bersejarah dari Kabupaten Lumajang.

Dia menjelaskan, museum daerah ini dibagi dua yakni untuk sejarah purbakala dan budaya. "Walaupun tidak semuanya bukan orisinil, termasuk patung-patung, prasasti yang dulu berkaitan dengan sejarah Lumajang, tulisan-tulisan dari lontar, tersimpan di museum ini," kata Indriyanto, Minggu, 23 Agustus 2015.

Tulisan-tulisan yang menyebutkan Lumajang, seperti dalam kitab Pararaton dan Negara Kertagama, cuplikannya disimpan di museum ini. Selain itu ada juga peninggalan masa kolonial. Museum juga menyimpan hasil kesenian daerah yakni Jaran Kencak beserta asesorisnya, Topeng Kaliwungu, Gamelan Danglung khas Lumajang, Busana pengantin khas Lumajang serta Batik Lumajang.

"Kami menyadari materi belum lengkap karena masih awal, tetapi kedepan kami akan terus mencoba untuk melengkapi lagi isi museum daerah," tutur Indriyanto. Museum nantinya tidak hanya menjadi media menyimpan dan melestarikan saja, tetapi juga media untuk pembelajaran dan penelitian. "Seridaknya kami sudah mewujudkan keinginan masyarakat Lumajang ihwal museum daerah."

Indriyanto menjelaskan, pihaknya berupaya melengkapi semua koleksi yang berkaitan dengan sejarah dan budaya di Kabupaten Lumajang. "Untuk koleksi benda purbakala itu ada prasejarah, kolonial serta sejarah klasik," katanya. Benda-benda yang disimpan di museum ini ada yang berasal dari hibah maupun penemuan. "Ada yang dari hibah Bupati Lumajang pada masa Belanda seperti pusaka serta barang-barang lainnya."

Sedangkan untuk temuannya, ada prasasti. Untuk melengkapi prasasti Pasrujambe karena yang asli tersimpan di Museum Mpu Tantular, pemerintah kabupaten Lumajang membuat replikanya. Barang yang sudah masuk museum, kata dia dicatat di arsip nasional dan tidak boleh dipindahkan. "Kalau pinjam pakai bisa, tetapi kami sudah buatkan replikanya," ujarnya.

Pihaknya saat ini tengah berupaya untuk menginventarisasi benda-benda bersejarah yang dipegang masyarakat. "Kami akan jemput bola. Masyarakat di Lumajang masih banyak yang malu-malu dan ada yang takut untuk mengatakan kepemilikan atau penemuannya," tuturnya.

Sebagai tempat penelitian serta pembelajaran, ada pemandu yang telah disiapkan untuk melayani keingintahuan pengunjung ihwal benda-benda bersejarah di museum daerah ini.

Selain pembukaan museum Daerah Kabupaten Lumajang, juga akan digelar pameran dari Asosiasi Museum Daerah (Ameda) Jawa Timur yang diikuti sejumlah museum dari Malang, Bangkalan, Probolinggo serta beberapa daerah lainnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts