Surabaya, Jatim - Sebanyak 12 kesenian tradisi dari sejumlah daerah di Indonesia dipilih untuk dipelajari dan dijadikan karya tulis oleh 125 pelajar berbagai daerah. Hasil kerja penelitian dan karya tulis itu kemudian dipresentasikan dan diperagakan di Taman Budaya Cak Durasim di Surabaya, Selasa (11/8).
Kepala Subdirektorat Lembaga Pranata Sosial Dewi Indrawati yang memimpin acara itu menjelaskan, 12 karya seni tradisi yang menjadi bagian dari kegiatan "Jejak Tradisi Nasional" itu hasil kerja sejumlah Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) di bawah Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang ada di 11 kota di Indonesia. BPNB yang terlibat antara lain kantor Tanjung Pinang, Padang, Bandung, Yogyakarta, Bali, Pontianak, Makassar, Manado, Ambon, dan Jayapura.
Pembelajaran
Sejumlah 125 siswa yang melakukan lokakarya dan pelaporan itu berasal dari masing-masing BNPB, yang kemudian menyodorkan sebanyak 12 karya seni itu. Karya-karya seni tersebut meliputi pembuatan wayang (tabah), seni pedalangan, kerawitan, teknik pembuatan gamelan, arsitek, ludruk, tari remo, pembuatan topeng Malang, pakaian tari, pakaian pengantin, batik (Sidoarjo), reog Surabaya.
Dewi menjelaskan, kegiatan itu merupakan bentuk pembelajaran dan dokumentasi atas karya-karya seni tradisi di berbagai daerah dalam rangka pelestarian.
"Mereka mengumpulkan data dan mencatat tradisi di daerah masing-masing. Sebagaimana tecermin pada karya budaya seperti, tatah wayang, pedalangan, seni karawitan, teknik pembuatan topeng malang, remo, pakaian penari, pakaian pengantin, batik tulis, dan reog itu," kata Dewi. Dengan kegiatan tersebut, generasi muda diharapkan tetap mengenal dan mencintai seni tradisi.
Ketua Taman Budaya Cak Durasim Surabaya Sukatno menjelaskan, Surabaya dipilih sebagai lokasi kegiatan bagi 125 orang siswa karena Surabaya masih dipandang ideal dalam hubungan antara tradisi dan modern.
Sumber: http://edukasi.kompas.com