Gunungkidul, DIY - Masyarakat Dusun Madusari, Wonosari mengisi peringatan HUT ke-70 kemerdekaan Republik Indonesia dengan menggenjot sisi seni budaya dan teknologi tepat guna dengan melaunching Rumah Budaya dan lomba inovasi.
Kepala Dusun Madusari, Saptadi Novianto mengatakan Rumah Budaya yang dilaunching pada Jumat (14/8/2015) malam ini digagas oleh seorang warga yang kini berdomisili di Jakarta. Rumah Budaya ini didirikan bertujuan untuk mengangkat dan melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Gunungkidul.
Tak hanya itu, Saptadi menerangkan bahwa kehadiran Rumah Budaya juga diharapkan bisa mengangkat keberadaan seniman dan seniwati yang ada di Gunungkidul.
"Terutama juga agar kreativitas anak muda tidak luntur serta potensi seni mereka tersalurkan," ungkapnya Sabtu (15/8/2015).
Di Madusari sendiri beragam jenis kebudayaan tumbuh di sela-sela masyarakat, seperti toklik, gejog lesung, dan karawitan. Rencananya, Madusari mengembangkan sejumlah kesenian untuk anak seperti Doger Reog. Alat musik seperti gamelan dan perlengkapan musik ala anak band, komplit ada di Madusari.
"Harapannya Rumah Budaya ini bisa digunakan sebaik-baiknya, seniman dan seniwati dari kota maupun pelosok bisa ikut bergabung," ungkapnya.
Sebelum dilaunching, sejumlah acara dilaksanakan oleh Dusun Madusari, sekaligus memeringati ulang tahun ke-70 kemerdekaan Republik Indonesia, dimulai sejak 9 Agustus 2015 lalu. Seperti contohnya lomba tumpeng dan ingkung yang diikuti ibu-ibu dari 16 dasawisma di Madusari.
Bukan hanya mengembangkan seni dan budaya, Dusun Madusari juga berniat mengembangkan kemampuan masyarakat berinovasi dalam hal mengolah limbah dan ide pengembangan potensi teknologi tepat guna.
Hal itu diwujudkan dalam lomba inovasi. Warga yang mengikuti lomba ini harus mengolah barang-barang sampah dijadikan bentuk prototype atau sejenis miniatur.
Koordinator lomba, Kelik Triyono mengatakan, dalam lomba inovasi itu para peserta diwajibkan menampilkan satu bentuk produk.
Ia menjelaskan, produk prototype yang maju dalam lomba antara lain bentor perpusling, rumah sampah, rumah sehat, biogas gedung PAUD, sterilisator air, tamanisasi, tower seluler, penerangan jalan.
Produk tersebut mengangkat masalah lingkungan yang ada di Dusun Madusari kemudian untuk menghadirkan solusinya.
"Hasil inovasi berupa prototype itu dipresentasikan kemudian secara bersamaan nantinya untuk mencari jalan keluarnya untuk diwujudkan dalam bentuk lebih aplikatif," jelasnya.
Sumber: http://www.harianjogja.com