Yogyakarta - Keberadaan diaspora (warga negara keketurunan) Jawa yang menetap di sejumlah negara, seperti Suriname, Kaledonia Baru, Malaysia, Singapura dan lainnya sebetulnya menjadi potensi pariwisata yang luar biasa jika mampu dikelola dengan baik. Selain itu juga menjadi upaya diplomasi budaya yang baik dengan negara-negara tersebut.
"Seperti yang belum lama ini digelar ada pertemuan Diaspora Indonesia di Jakarta. Di sela kegiatan ada 200 Diaspora Jawa yang melakukan pertemuan di Yogya berasal dari sejumlah negara. Saya sempat ketemu dan ngobrol sampai 3 jam. Ternyata ada potensi besar yang bisa dimanfaatkan melalui saudara kita yang di luar negeri ini," ucap Kepala Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono kepada awak media, Kamis (20/08/2015).
Umar menjelaskan, rata-rata Diaspora Jawa di luar negeri memiliki tingkat perekonomian yang cukup tinggi. Buktinya mereka mampu membiayai sendiri perjalanannya ke Indonesia untuk ikut pertemuan tersebut. Selain itu khusus Diaspora Jawa masih memiliki ketertarikan yang sangat tinggi terhadap budaya Jawa yang sering diceritakan leluhur mereka.
"Rata-rata sudah keturunan ketiga atau keempat. Budaya Jawa masih terus dilestarikan tapi kebanyakan sifatnya tradisional. Dalam konteks seni budaya inilah mereka menyebut Yogya sebagai pusatnya. Meski Diapora Jawa ini bukan hanya keturunan Yogyakarta, tapi juga daerah lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur," lanjut Umar.
Tidak heran Umar melanjutkan, ketika mereka diajak menyaksikan ajang Yogyakarta Gamelan Festival yang baru saja selesai digelar sambutannya luar biasa. Bahkan mereka meminta Pemda DIY untuk bersedia mengirimkan pengajar kebudayaan serta gamelan komplit ke negara yang ditinggali.
"Bahkan mereka siap membayar untuk itu. Mereka bilang apa yang dilihat ini seperti yang diceritakan secara turun-temurun oleh leluhur yang pertama kali datang ke negara tersebut. Dan mereka sudah membuktikannya karena sebagian besar baru pertama kali juga datang ke Indonesia dan Yogyakarta. Hal ini menunjukkan diplomasi budaya jalan. Dan inilah potensi yang sebaiknya segera ditindaklanjuti," sebut Umar.
Karena itulah ke depan pihaknya akan membuat perencanaan matang untuk mengakomodir besarnya antusiasme Diaspora Jawa ini. "Nanti kami siapkan agenda. Sehingga ketika mereka ke Yogya bertepatan dengan agenda-agenda seni budaya yang sedang digelar. Sebab kemarin mereka sempat kecewa ketika tahu akan ada beberapa event seni budaya lain tapi tidak sempat melihat karena keburu pulang ke negara masing-masing," tukas Umar.
Sumber: http://krjogja.com