Bahasa Inggris Makin Populer, Bahasa Indonesia Terancam Hilang

Jakarta - Kepala Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mahsun, menyayangkan generasi muda Indonesia lebih bangga berbahasa Inggris dibandingkan bahasa nasional. Ia khawatir beberapa tahun ke depan Bahasa Indonesia tak lagi digunakan sebagai bahasa ibu.

"Di beberapa kota besar terjadi lonjakan penguasaan bahasa asing. Di Jakarta, Medan, Makassar, sudah banyak yang menggunakan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari. Kalau itu terjadi, bisa jadi 10 tahun ke depan anak-anak Indonesia tidak lagi mengenal bahasa nasional," kata Mahsun, di Balairung Kirana, Jakarta Selatan, Selasa (18/8/2015).

Dia mencontohkan, bahasa nasional hilang terjadi di Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Di beberapa negara tersebut, kata Mahsun, bahasa Melayu hanya ada dalam lagu-lagu kebangsaan, sementara penduduknya mayoritas berbahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.

"Bahasa nasional terdokumentasi di lagu-lagu kebangsaan, kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari sudah jarang bahkan tidak ada," katanya.

Tak hanya itu, dalam forum-forum ASEAN bahkan telah diatur bahwa komunikasi dan bahasa yang digunakan adalah Bahasa Inggris. Padahal dua pertiga dari perkumpulan Asia Tenggara masyarakatnya menggunakan Bahasa Indonesia dan Melayu.

Dia menyayangkan, ASEAN tak mampu seperti Uni Eropa di mana salah satu negara anggotanya, yakni Austria, mampu memperjuangkan dengan sungguh-sungguh bahasa mereka digunakan dalam forum internasional.

"Bahasa kerja ASEAN adalah bahasa Inggris. Kita jelas kalah 1-0. Kenapa bukan Bahasa Indonesia yang dipakai? 2/3 bangsa ASEAN menggunakan bahasa itu. Kenapa tak belajar dari Uni Eropa, sedikit apapun perbedaannya tapi mereka berjuang untuk bahasanya agar digunakan dalam forum," kata Mahsun.

-

Arsip Blog

Recent Posts