Mataram, NTB -Selama sepekan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyelenggarakan ‘Pekan Tenun’. Pengunjung bisa melihat dan bertanya langsung kepada perajin tenun tentang bagaimana proses pembuatan kain tenun. Selain itu, para pengunjung juga bisa langsung mencoba menggunakan alat tenun yang terdapat di beberapa stand.
"Bagus, kalau sudah terbiasa mungkin bisa. Ini pengalaman baru saya. Motif corak dan kekuatan kainnya bagus. Satu gini aja dua minggu katanya baru jadi," kata Tini, salah satu pengunjung yang mencoba mengoperasikan alat tenun.
Selain bisa melihat proses membuat kain tenun, pengunjung juga bisa membeli kain tenun dari para perajin. Berbagai motif kain tenun khas NTB seperti rang-rang, motif nanas hingga motif bulan begantung tersedia dalam pekan tenun.
Menurut Lina, salah satu penjual di stand tenun mengatakan, harga satu lembar kain tenun tergantung dari lamanya proses pembuatan dan tingkat kesulitan dalam menenun. Untuk menyelesaikan satu lembar kain tenun, perajin membutuhkan waktu dua minggu hingga lebih dari satu bulan. "Harganya bisa Rp 250.000 sampai satu juta lebih, tergantung motifnya," katanya.
Selain kain tenun, pengunjung juga bisa berbelanja langsung berbagai model tas, dompet, sepatu dan pakaian, yang semuanya dikreasikan menggunakan kain tenun.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Faosal mengatakan, pekan tenun kali ini sengaja diselenggarakan di Jalan Tenun untuk mengingatkan pada masyarakat bahwa tenun harus dipertahankan, sebagai salah satu warisan budaya NTB yang memiliki nilai ekonomi tinggi. "Total ada 18 sentra pembuatan kain tenun dari Mataram sampai Sape," katanya.
Pekan tenun mulai dibuka sejak Rabu (19/8/2015). Pekan tenun juga akan dimeriahkan dengan fashion show, busana tenun, dan seminar tenun.
Sumber: http://travel.kompas.com