Daun Lontar Berusia 400 Tahun di Bali Masih Bisa Dibaca

Denpasar, Bali - Berabad-abad yang lalu, daun lontar yang sudah dikeringkan dipakai buat media tulis menulis.

Di Bali, saat ini masih ada daun lontar yang usianya sekitar 400 tahun. Daun tersebut masih tersimpan dengan baik di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.

Salah satu staf Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Agung Wiryawan menjelaskan daun lontar tersebut berisi tulisan yang menceritakan tentang ilmu pengobatan tradisional Bali.

"Lontar ini umurnya cukup panjang, meski sudah ratusan tahun tapi tulisannya masih bisa kita baca,” ujarnya di Denpasar, Selasa (1/9/2015).

Ilmu-ilmu pengetahuan Bali yang dituliskan ke dalam daun lontar di antaranya Kande tentang Ilmu asitektur Bali. Kemudian Tutur yang berisi tentang filsafat. Lalu, Palakerta yang membahas tentang undang-undang. Parwa yang menceritakan cerita Mahabarata, Sesana tentang perilaku kehidupan manusia, Tembang, Babat tentang sejarah, Warige tentang astronomi, Mantra Astawa tentang doa-doa orang Bali, Niti Sastra tentang Hukum, Satwa tentang dongeng.

Bila wisatawan ingin melihat daun lontar, bisa menemukannya di museum Bali yang dikelola Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan di rumah-rumah masyarakat asli Bali.

Banyak warga asli Bali yang masih memiliki daun lontar yang umurnya mencapai puluhan tahun, bahkan ratusan tahun.

“Masih banyak yang bisa membaca tulisan dalam lontar-lontar ini, biasanya mereka anak sastra. Dan orang-orang tua yang bisa membacanya,” ujarnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts