Solo, Jateng - Para seniman tari topeng asal Jawa Barat, di antaranya penari topeng Indramayu, Kaniri, Juju Masunah (UPI Bandung), para penari topeng Losari, Cirebon dan lain-lain, akan memeriahkan Indonesia International Mask Festival (IIMF) ke-2 tahun 2015 di Solo, pada 4 -6 September 2015.
Dalam festival topeng kelas internasional yang dilaksanakan bersamaan dengan International Ancient Mask Summit (IAMS) tersebut, selain akan menggelar beragam tari topeng dari berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Malang, Bali dan lain-lain, juga diikuti para penari topeng Jepang dan Korea.
Direktur Akademi Seni Mangkunegaran (ASGA), Irawati Kusumorasri, menjelaskan kepada wartawan, di Pendapa Prangwedanan, Istana Mengkunegaran, Selasa (1/9/2015), IIMF ke-2 tahun sengaja dilaksanakan bersamaan dengan IAMS, even budaya yang baru. pertama kali diselenggarakan International Ancient Mask Center, ASGA dan Solo Art Base, Boyolali. Kedua rangkaian kegiatan itu merupakan upaya untuk pengembangan seni pertunjukan topeng, bukan hanya sebagai subyek kesenian tetapi juga penghubung semangat berkesenian dalan keragaman budaya Indonesia dan dunia.
"Topeng adalah bagian dari sejarah dan kebudayaan dunia. Sekarang topeng bukan hanya memiliki nilai guna, tetapi juga nilai seni." ujar Irawati.
Festival topeng yang menginjak tahun kedua ini, katanya, diadakan dalam skala lebih kecil dibanding tahun lalu. Dia berdalih, hal ini lantaran bantuan dana dari Kementerian Pariwisata tidak sebesar tahun lalu. Namun ditegaskannya, esensi dari topeng akan lebih terasa dalam berbagai rangkaian acara yang disajikan, seperti pertunjukan tari topeng, seminar topeng, dan workshop pembuatan topeng yang melibatkan 150-an anak-anak.
Menyinggung perkembangan seni topeng, baik dalam seni tari maupun seni kriya, Irawati melihat, kegiatan seni tari topeng di berbagai daerah tampak lebih maju di banding seni kriyanya. Meskipun hasil karya kerajinan topeng sekarang sudah banyak berubah dari karya klasik, yang pada umumnya mengacu pada karakter wajah panji, namun regenerasi perajin seni topeng sangat kurang.
"Dalam pagelaran IIMF sendiri, hampir sama dengan tahun lalu pada pagelaran kedua kali ini yang diangkat bukan hanya Topeng Panji. Para penampil akan memperbarui koreografi seni tari topeng yang kian punah, seperti topeng Tegal, topeng Indramayu, topeng Losari dan sebagainya," jelasnya.
Performer tari topeng kelas internasional yang akan tampil, antara lain Kim-Jong Heung (Korea Selatan) dan Hideta Kitazawa dari International Mask and Culture Organisation (IMACO), Jepang. Bersama keduanya akan tampil penari Lydia Kieven, tari Topeng Bubong (Yogyakarta), Topeng Ireng (Boyolali) dan sederet penari topeng lain.
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com