Yogyakarta - Apakah Anda mencari kain batik bermotif ikon budaya? Karya lima mahasiswa Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yang dikenal dengan Indonesia Culture in Batik atau ICB bisa menjadi pilihan.
Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian untuk program Kreativitas Mahasiswa ini sukses menghasilkan kain batik bernuansa budaya yang cukup dikenal di Yogyakarta. Namanya Pesona Yogyakarta dan kain bermotif Kalimantan Barat. Untuk Pesona Yogyakarta, ikon yang diangkat adalah Tugu Yogyakarta yang dikenal dengan nama Tugu Pal. Kemudian, ada gambar wayang, gamelan, keris lekuk 7, dan rumah joglo.
Sementara, pesona Kalimantan Barat bergambar Tugu Khatulistiwa, senjata tradisional Dayak, burung enggang gading, ikan arwana merah, kelapa sawit, dan lidah buaya. "Khusus desain motif Pesona Yogyakarta, telah terjual lebih dari 350 produk," ucap Miftahudin Nur Ihsan, salah satu mahasiswa pencetus produk tersebut.
Miftahudin bersama Dheni Nugroho, Deary Putriani, Joko Susanto, dan Erwan Aditya terdorong membuat batik ICB karena tertantang dengan predikat World Craft City of Batik yang diberikan Dewan Kerajinan Dunia kepada Yogyakarta. Kemunculan batik Pesona Yogyakarta menjadi representasi keinginan mereka. Ikon kultur di kota budaya ini menjadi produk yang sangat mungkin mendunia.
Kini karya para mahasiswa tersebut telah lolos babak final Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional 2015 yang akan berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Oktober mendatang. "ICB ingin mengenalkan simbolsimbol budaya yang ada di masyarakat sebagai motif batik. Tujuannya memperkenalkan kembali budaya di masyarakat dalam kemasan menarik. Selama ini batik di pasaran belum ada yang mengangkat simbol-simbol budaya sebagai motif batik," ungkap Miftahudin yang dipercaya menjadi ketua kelompok mahasiswa tersebut.
Sebagai karya yang bisa dikembangkan ke arah ekonomi, motif batik mereka saat ini diupayakan untuk mendapatkan hak merek dagang dan hak cipta motif. Mereka juga berencana menambah motif batik dengan ikon budaya yang ada di masyarakat.
“Indonesia dengan cukup banyak budaya akan memudakan upaya penciptaan motifmotif baru, tidak hanya Pesona Yogyakarta dan Pesona Kalimantan Barat,” ujar rekannya, Deary Putriani.
Sumber: http://www.koran-sindo.com