Tim Kesenian Riau Tampil Membanggakan di Kupang

Kupang, NTT - Tim Kesenian Provinsi Riau tampil membanggakan di ajang Temu Karya Taman Budaya seIndonesia di Nusa Tenggara Timur, Kupang pada Kamis malam (10/9 lalu. Tim kesenian yang langsung dibawa oleh UPT Museum dan Taman Budaya Provinsi Riau itu membawakan sebuah garapan kolaborasi antara seni musik, tari, teater dan sastra.

Tampil di panggung terbuka yang lebih tepatnya berada di area Taman Budaya Kupang itu, Tim Seni Budaya Riau mengusung tema besar, Riau sebagai tanah tumpah darah Melayu (Homeland of Malay). Oleh karena itu seni pertunjukan yang berdurasi sekitar 30 menit itu membawakan ragam kekayaan seni dan tradisi yang ada di Riau.

Di panggung yang kira-kira berukuran 15 x 10 meter itu, di antara tiup angin kencang, tim seni Provinsi Riau memulai pertunjukan dengan garapan musik yang diarensmen oleh Afdal. Konsep garan tentu saja berangkat dari kekayaan seni tradisi yang ada, sehingga tak heran kemudian di dalam garapan musik pembuka itu terdengar syair dan senandung khas Riau.

Sementara itu, dari unsur seni,dihadirkan pula zapin tradisi. Empat orang penari zapin asal Meskom yang berproses di Sanggar Tengkah Zapin, menarikan tarian kebangaan mereka di hadapan ratusan penonton yang hadir.

Dalam pada itu, sebuah fragmen singkat dari teater,disuguhkan pula kisah Raja Kecik yang diperankan oleh aktor-aktor dari Provinsi Riau, Monda Gianes dan kawan-kawan. “Namun ke semua unsur garapan itu menyatu dalam judul besar Menggapai Kemuliaan,” jelas pimpinan rombongan, Kepala UPT Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan Provinsi, Sri Mekka.

Lebih jauh disebutkan Mekka, helat Temu Karya Taman Budaya ini dimaksudkan terjadinya keterbukaan ruang komunikasi budaya melalui seni pertunjukan. Disamping itu dapat pula menjadi dialog-dialog kreatif antara sesama pelaku seni se-Indonesia melalui karya-karya yang dipentaskan. “Agenda ini memang dilakukan setahun sekali yang menghadirkan sanggar atau komunitas yang dibina oleh Taman Budaya sei-Indoensia,” ujar Sri Mekka.

Lebih lanjut disebutkan Mekka, perhelatan akbar yang dihadiri oleh kementrian kesenian dan juga petinggi dan pejabat negeri NTT itu juga dapat dijadikan ajang di mana masing-masing kita bisa menghargai keanekaragaman budaya yang ada di Republik Indonesia ini. Kata Mekka lagi,budaya merupakan identias sebuah bangsa yang diturunkan dan diwarisi turun temurun dari pendahulunya. Budaya juga menembus berbagai dimensi ruang,dari masa ke masa sehingga pemaknaanya dapat ditindak lanjuti.

“Dengan demikian, helat ini juga sebagai upaya penggalian dan pelestarian terhadap nilai-nilai tradisi sehingga ke depannya dapat menjamin pola pelestarian yang diperlukan. Itulah saya kira temu karya taman budaya ini menjadi penting karena sesuai dengan topoksi dari Taman Budaya dalam hal pembinaan,” ujarnya lagi.

Sementara itu, usai penampilan,tim kesenian Riau mendapat sambutan hangat dari penonton yang hadir. Tepuk tangan bergemuruh sebagai bukti apresisasi yang baik dari tetamu yang hadir, dari tim kesenian dari provinsi lainnya. “Alhamdulilllah, penampilankita dari Riau cukup membanggakan dan mendapat sambutan hangat dari para hadirin yang hadir. Meskipun sebelumnya kitamendapat kesulitan dalam keberangkatan ke NNT diakibatkan kabut asap, tapi dengan tampilan yang memuaskan ini, tentunya dapat mengobati semua kesulitan yang dihadapi,” ujar Kasi Taman Budaya, Efie Andrani.

Salah seorang apresiator asal Kupang, Mirsak Toy usai pertunjukan mengatakan, pementasan dari tim kesenian Riau mantap. “Menarik, karena ada banyak unsur seni yang terdapat di dalamnya. Saya sangat suka toh, tim kesenian dari Riau, mantap,” ucapnya dengan logat khas NTT yang dalam kesempatan itu juga, dia mengaku sangat menyenangi pantun dan mengagumi Raja Ali Haji itu.

-

Arsip Blog

Recent Posts