Jakarta - Sejumlah artis dan musisi akan berpartisipasi dalam perhelatan Karnaval Khatulistiwa pada 22 Agustus 2015, di Pontianak, Kalimantan Barat.
Mereka di antaranya Slank, Marcello Tahitoe alias Ello, Saykoji dan Di Atas Rata-rata, akan tampil pada salah satu bagian dari rangkaian kegiatan karnaval yang diselenggarakan untuk memeringati HUT RI ke-70.
Kelompok musik Slank mengaku bangga bisa terlibat dalam acara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di titik ekuator dan menampilkan kekayaan khazanah budaya nusantara.
"Kami ingin menduniakan Karnaval Khatulistiwa lewat musik Slank. Kami juga berharap karnaval ini menjadi ajang untuk merajut lagi mimpi yang masih berserakan menjadi satu impian kebersamaan yang baru," ujar penabuh drum Slank, Bimo Setiawan alias Bimbim.
Antusiasme untuk ikut ambil bagian dalam peringatan kemerdekaan di kota tempat Tugu Khatulistiwa ini juga ditunjukkan oleh Saykoji dan Ello.
"Kesempatan luar biasa untuk turut dalam perayaan kemerdekaan di lokasi garis khatulistiwa melintas. Bisa dibilang pengalaman yang sangat menarik tampil di tengah jantung Indonesia untuk merayakan momen kemerdekaan. Semoga dengan peringatan kemerdekaan ini bangsa Indonesia semakin maju di tengah persaingan dengan bangsa lain," tutur Saykoji dalam keterangan pers yang diterima Metrotvnews.com, Senin (17/8/2015).
"Sangat disayangkan jika festival kebudayaan yang besar ini dilewatkan, karena saya selalu tertarik dengan budaya Indonesia yang kaya dan unik. Mudah-mudahan dengan adanya acara ini, anak muda generasi penerus bangsa bisa menghargai kemerdekaan dengan berkarya lebih baik," timpal Marcello.
Para musisi tersebut akan tampil pada acara Panggung Hiburan Rakyat yang merupakan penutup dari rangkaian kegiatan Karnaval Khatulistiwa, yang akan digelar mulai pukul 19.00 WITA.
Pada acara ini turut disuguhkan pertunjukan seni daerah dan artis lokal, di antaranya Fery Sape dkk. Berkat kepiawaiannya memainkan sape (alat musik khas Kalimantan Barat), Ferry tampil pada pertunjukan di berbagai negara.
Acara ini akan dipandu Muhammad Farhan, Olga Lydia, dan Putri Patricia.
Karnaval Khatulistiwa akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan dihadiri sejumlah menteri merupakan serangkaian kegiatan yang akan menampilkan kekayaaan budaya Indonesia sebagai negara kepulauan sekaligus negara maritim.
Peserta karnaval bukan hanya berasal dari Kalimantan Barat, tapi juga provinsi-provinsi lain di Indonesia. Peserta dari berbagai daerah tersebut akan menampilkan pakaian adat dan kesenian daerahnya masing-masing.
Ketua Panitia Karnaval Khatulistiwa Jay Wijayanto mengatakan, rangkaian kegiatan Karnaval Khatulistiwa akan dimulai pada siang hari, diawali dengan karnaval darat dari Rumah Bentang (rumah adat Kalimantan Barat) menuju alun-alun Kapuas dengan jarak tempuh kurang lebih lima kilometer.
Karnaval darat akan dibuka Gubernur Kalimantan Barat dengan menampilkan arak-arakan kendaraan hias dan pejalan kaki yang menggunakan kostum adat Dayak dan Melayu. Karnaval juga melibatkan sekitar 500 penari Dayak dan 50 kelompok seni Kalimantan Barat.
Karnaval akan diramaikan Korps Band Akpol, Puspa Ragam Budaya Nusantara dan marching band dari sekolah-sekolah terpilih, di antaranya SMA Bhayangkari, dan SMA St. Paulus.
Usai karnaval darat, kegiatan dilanjutkan dengan karnaval air menyusuri sungai Kapuas Besar dan Kapuas Kecil menggunakan sampan atau perahu tradisional yang dihias.
Sebanyak 1.500 perahu hias dari 18 provinsi termasuk Kalimantan Barat akan berpartisipasi dalam karnaval air ini. Konvoi perahu hias akan dilepas oleh Presiden Jokowi dengan menyalakan meriam karbit dari anjungan depan Masjid Sultan Abdurrahman, masjid bersejarah yang dibangun pada tahun 1771. Rencananya akan ada 70 ledakan meriam karbit sebagai penanda dimulainya karnaval.
"Penutup kegiatan Karnaval Khatulistiwa adalah Panggung Hiburan Rakyat yang akan digelar malam hari selama kurang lebih empat jam. Panggung ini akan menampilkan pertunjukan seni dan musik yang melibatkan musisi papan atas dan seniman lokal," ungkap Jay.
Lebih lanjut Jay mengatakan, Karnaval Khatulistiwa digelar sesuai tema peringatan kemerdekaan tahun ini, yaitu semangat bekerja serta lebih banyak melibatkan peran serta masyarakat.
"Karnaval Khatulistiwa bertujuan membangkitkan optimisme dan kemandirian bangsa. Kegiatan ini diharapkan bisa digelar rutin setiap tahun secara mandiri oleh daerah. Untuk tahun ini kegiatan diselenggarakan di Pontianak, sekaligus untuk menunjukkan Indonesia sebagai bangsa maritim, karena Pontianak merupakan daerah perbatasan yang memiliki banyak sungai yang bermuara ke laut. Kapuas merupakan sungai sepanjang 1.143 kilometer menjadikannya sungai terpanjang di Indonesia," paparnya.
Karnaval Khatulistiwa di Pontianak menjadi puncak dari serangkaian kegiatan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang diinisiasi pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan G70, yaitu Panitia Nasional Gerakan Ayo Kerja 70 Tahun Indonesia Merdeka.