Pekanbaru, Riau - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau Noviwaldy Jusman mengatakan pada saat ini banyak potensi pariwisata dan budaya yang terlupakan karena sudah terlena dengan perkebunan dan migas.
"Cagar budaya kita satu per satu mulai hilang, seperti sejarah Pekanbaru misalnya, diharapkan ada keseriusan dari instansi terkait," ujarnya ketika ditemui RiauBook usai rapat paripurna.
DPRD Provinsi Riau menggelar rapat paripurna dalam rangka penyampaian pandangan umum fraksi terhadap rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang pengembangan pariwisata dan tujuan wisata prakarsa dari Komisi E DPRD Provinsi Riau, Kamis (18/02).
Rapat yang dimulai pukul 11.00 WIB ini dihadiri oleh 41 orang dari 63 orang anggota DPRD yang terdiri dari fraksi Golkar, PDI-P, Demokrat, PAN, Gerindra Sejahtera, PKB, PPP, Nasdem, dan Hanura.
Masing-masing fraksi nenyampaikan pandangan umumnya. Fraksi pertama yang menyampaikan pandangan umumnya adalah Golkar dengan juru bicara Ramos Teddy Sianturi yang menyampaikan bahwa pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di Provinsi Riau yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
"Sektor pariwisata ini diharapkan dapat mendukung pelestarian budaya dan mempercepat pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
Selanjutnya, Soniwati dari Fraksi PDI Perjuangan memandang bahwa Ranperda ini nantinya akan berdampak positif bagi Provinsi Riau.
Sumber: http://riaubook.com