Jakarta - Sebuah konferensi internasional dan panggug seni budaya Aceh akan digelar di Melborne, Australia, 17-30 September 2016. Sebanyak 39 seniman Aceh meramaikan atraksi budaya tersebut.
Ketua Panitia International Conference and Cultural Event (ICCE) Aceh (Konferensi Internasional dan Even Budaya Aceh) di Australia, Ari Palawi menyampaikan hal itu saat menemui Ketua Komisi X DPR RI,Teuku Riefky Harsya, di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Ari Palawi mengatakan, kegiatan itu sebagai bagian dan kampanye kebudayaan Aceh di dunia internasional, sekaligus mempromosikan potensi budaya Aceh.
"Acara ini juga ungkapan terima kasih kepada dunia internasional yang telah berkonstribusi membantu Aceh dalam bentuk apapun sekaligus merekatkan kembali persaudaraan seluruh perseorangan kelahiran Aceh di berbagai negeri di dunia," kata Ari, mahasiswa program doktoral etnomusikologi di Monash University.
Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi kebudayaan dan pariwisata, Teuku Rifky Harsya setuju promosi budaya Aceh perlu terus digelorakan di manca negara.
"Kebudayaan Aceh adalah bagian dari kekayaan Indonesia yang harus diketahui oleh publik dunia. Potensi untuk itu sangat besar," kata Riefky Harsya, politisi Partai Demokrat.
Konferensi dan pertunjukan budaya Aceh tersebut merupakan kerjasama komunitas Aceh di Melborne (Seuramoe Aceh Victoria), dengan sejumlah lembaga seperti Monash University, KBRI, PPI, KJRI dan lain-lain.
Selain konferensi yang diisi oleh pembicara internasional, kegiatan tersebut juga menghadirkan pertunjukan seni budaya Aceh, beeupa musik, tari, puisi, busana dan seni rupa, baik etnik hingga kontemporer.
Sumber: http://aceh.tribunnews.com