Kapuas, Kalbar - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu terus berupaya menjual potensi wisata di bumi uncak kapuas. Untuk meningkatkan gairah seni dan budaya di Kabupaten Kapuas Hulu, tahun 2017, digelar seni budaya tradisi perbatasan. Dengan adanya pegelaran seni dan budaya di perbatasan ini diharapkan bisa menyedot perhatian dari wisatawan dalam dan luar negeri.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Antonius A.Md,Pd, SE, Selasa (16/2) mengatakan pagelaran itu dikhususkan untuk lima Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia. “Ini untuk menyedot wisatawan dari luar, dari sekarang kami perlu melakukan pembinaan terhadap sanggar seni yang ada. Sehingga saat tampil dalam pagelaran lebih maksimal kualitasnya,” paparnya.
Rencana pagelaran perdana seni budaya perbatasan tersebut akan berdampak positif terhadap lima Kecamatan, seperti Embaloh Hulu, Batang Lupar, Badau, Empanang dan Puring Kencana. Terutama dari aspek ekonomi. “Ini cikal bakal pembinaan terhadap seni budaya disana, supaya nantinya lebih berkualitas. Kami bina dan latih mereka, kami beri peralatan kepada mereka aktive,” ungkap Anton.
Menurut Anton, seni dan budaya yang ditampilkan adalah seni dan budaya Dayak dan Melayu yang bisa dikolaborasi. Mengingat setiap Kecamatan sudah ada sanggar Melayu dan Dayak. “Nanti melalui tenaga tari. Itu akan kita maksimalkan, karena tari tradisi dan kreasi belum maksimal, SDM sudah cukup,” ulas Anton. Dalam kegiatan tersebut juga bisa disiapkan dengan pameran berbagai produk.
Karena waktu pelaksanaan direncanakan lebih dari satu hari. “Sambil orang menyaksikan pagelaran, bisa juga membeli oleh-oleh, komoditas unggulan masyarakat yang kita tampilkan,” ujarnya. Anton menilai, animo penggiat seni masyarakat Kapuas Hulu sudah menunjukan peningkatan, terutama anak-anak muda, karena banyak khas daerah yang bisa digali dan miliki nilai jual seperti daerah lain.
Seperti dalam beberapa kali lomba, itu terlihat semangat baru, anak muda sudah antusias mulai mengembangkan diri. “Momen ini yang harus kami manfaatkan, ini suatu proses,” tandasnya. Untuk itu anak-anak muda harus lebih kreatif. Karena menjaga dan melestarikan seni dan budaya daerah merupakan tanggungjawab generasi muda, jangan sampai seni dan budaya ini tergerus zaman.
Sumber: http://www.pontianakpost.com