Gorontalo - Ribuan masyarakat Jawa Tondano (Jaton) yang berasal dari berbagai Provinsi di wilayah Indonesia Timur tumpah ruah di desa Rejonegoro selama 4 hari, mulai Rabu (17/2/2016) hingga Sabtu (20/2/2016).
Anak keturunan Kyai Mojo dan pengikutnya yang ini saling bertemu menggelar Festival Seni Budaya Jawa Tondano. Mereka beradu apik menampilkan rebana hadrah tradisional dan shalawat Jawa.
“Ada ribuan saudara kami dari berbagai daerah yang berkumpul di Rejonegoro Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo ini. Kami sama-sama bertemu untuk melepas rindu dan saling memupuk kebersamaan dalam berbagai kegiatan lomba,” kata Sahida Thajeb, peserta dari Desa Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo.
Ribuan peserta dari luar daerah berkumpul di satu desa di pinggir jalan trans Sulawesi, tidak ada hotel atau fasilitas mewah yang disediakan selama acara. Para peserta sudah tahu, rumah saudara sesama keturunan Jaton adalah tempat yang mewah di hati mereka.
Di setiap rumah, saling tegur sapa dengan menggunakan bahasa Jaton, campuran bahasa Tondano dan Jawa, adalah penyambung silaturahmi anak temurun pahlawan bangsa.
“Fesbujaton memberi makna silaturahmi, bukan hanya lomba semata,” jelas Sahida.
Peserta yang datang dalam hajat ini berasal dari Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Ternate. Bahkan ada yang dari daerah lain secara pribadi datang untuk bersilaturahmi.
“Kami bangga menjadi generasi penerus perjuangan Kyai Mojo, leluhur kami adalah generasi terbaik bangsa ini pada masanya, dan kami akan meneruskan nilai-nilai perjuangan, nasionalisme dan keadilan dalam kehidupan” kata Sahida.
Sumber: http://regional.kompas.com