Daya Tari Wisatawan, Agam Punya Kekayaan Seni Tradisi Rakyat

Agam, NAD - Salah satu daya tarik bagi wisatawan, terutama wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke suatu destinasi wisata adalah keseian tradisional.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Agam, Hadi Suryadi, SH, mengatakan hal itu pada Jumat (19/2/2016) malam.

“Mereka tidak akan tertarik bila disuguhi musik modern, karena di negeri mereka sudah ada,” ujarnya.

Dengan pemikiran demikian, Hadi bertekad membina dan membangkitkan sanggar Kesenian yang ada di daerah itu. Sanggar yang masih aktif, akan dibina agar lebih mapan. Sementara sanggar yang sudah mati suri, akan diupayakan kembali hidup dan berkreatif.

Di samping itu diharapkan kepada masyarakat Agam untuk menampilkan kesenian tradisional untuk meramaikan pesta, seperti pesta pernikahan, dan pesta lainnya. Dengan demikian, kesenian tradisi akan tumbuh semakin subur dan bergairah.

Banyak jenis kesenian tradisional, yang mampu menyemarkan pesta rakyat, seperti tambua tansa, randai, tari piriang, saluang, dan lainnya. Semua jenis kesenian tradisional yang ada di Agam lebih mencerminkan adat dan budaya anak nagari. Tidak seperti orgen tunggal,yang terkadang menampilkan penyanyi yang mengenakan pakaian yang jauh dari budaya Minangkabau, dan ajaran agama Islam.

Hadi mengatakan saat ini pihaknya sedang membina 20 unit sanggar kesenian tradisi di daerah itu. Setiap sanggar kesenian yang dibina memiliki beragam jenis kesenian seperti, randai, tambua tanda, seni tari, tari minang, saluang jo dendang, silat tradisi.

Alat kesenian yang mereka pergunakan juga serba tradisional seperti, talempong, saluang, bansi, sarunai gadang, tambua tansa gandang katindik, dan peralatan kesenian tradisi lainnya.

Dikatakan, sanggar binaan tersebut juga diikutsertakan, sebagai duta Agam, dalam berbagai iven di tingkat Sumbar dan nasional.

-

Arsip Blog

Recent Posts