Medan, Sumut - Tokoh Masyarakat Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menyebutkan kalau bangsa Melayu sangat menerima kehadiran bangsa lain yang datang ke daerahnya. Hal itu Ia sampaikan saat menghadiri acara Melawan Lupa Revolusi Sosial 1946 di halaman Mesjid Raya Al Mahsun, Jumat (4/3).
Terkait peristiwa 1946 yang lalu, sambungnya, banyak keturunan bangsa Melayu yang takut mengakui bahwa dirinya adalah keturanan bangsa Melayu. Penyebabnya tak lain adalah pemberangusan bangsa Melayu oleh komunis yang sudah mengakar dalam politik adu dombanya.
“Saya yakin, masih banyak anak-anak kita yang tidak mengetahui kalau dirinya adalah keturunan darah biru dari bangsa Melayu. Sehingga muncullah acara ini dengan tema melawan lupa. Cuma menurut saya bukan melawan lupa, meluruskan sejarah,” sebutnya.
Edy yang juga menjabat sebagai Pangkostrad kembali menjelaskan, pada acara yang berlangsung saat ini, dihadiri saksi sejarah yakni para Sultan. Mereka mengetahui pasti peristiwa apa yang terjadi pada tahun 1946. “Yang saya tahu dan saya dengar, ini adalah perbuatan komunis. Mudah-mudahn saya tidak salah,” ucapnya.
Edy juga berpesan kepada generasi muda Melayu, agar mau merawat situs sejarah Melayu yang masih tersisa di Sumatera Utara. Sehingga kedepannya tetap menjadi sejarah perkembangan kejayaan Melayu.
Sumber: http://waspada.co.id