Pekanbaru, Riau - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjadikan daerah setempat sebagai pusat kebudayaan Melayu di kawasan Asia Tenggara.
"Pemerintah Provinsi Riau terus mengupayakan untuk mencapai visi-misi dalam menjadikan Bumi Lancang Kuning sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara pada 2020," ujar Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Minggu dini hari.
Lebih lanjut dikatakannya, visi tersebut secara eksplisit sudah ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Riau No.36 tahun 2001.
"Yakni terwujudnya Provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu di Asia Tenggara tahun 2020 dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan batin," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, berdasarkan Perda tersebut seluruh instansi, lembaga, maupun masyarakat yang ada di Provinsi Riau wajib untuk menjalankan visi dan misi tersebut, guna mencapai Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara.
"Kenapa kita mengangkat ini, karena selama ini kita tidak menyadari kalau kita juga memiliki potensi pariwisata, salah satunya wisata budaya. Selain itu kebudayaan Melayu adalah marwahnya Riau," ungkapnya.
Kemudian katanya, Riau juga memiliki destinasi wisata budaya. Seperti Sungai Siak, Kampar, Indragiri, dan Rokan. Kemudian Candi Muara Takus dan Istana Siak. Jika dikaji ada nilai cagar budaya yang bisa digali dari potensi tersebut.
Untuk itu, ia meminta masyarakat bersama-sama mensukseskan cita-cita tersebut. Begitu juga kabupaten/kota untuk terus mendorong sektor pariwisata di daerahnya masing-masing.
"Ini lah yang kita dorong dengan tagline Riau The Homeland Of Melayu. Riau tanah tumpah darahnya Melayu. Karena potensi wisata kebudayaan kita sangatlah besar," tambah orang nomor satu Bumi Lancang Kuning ini.
Menurutnya, saat ini tinggal masyarakat, pemerintah, organisasi, lembaga dan yang lainnya untuk secara bersama-sama mendorongnya.
Sumber: http://www.antaranews.com