Siak, Riau - Permainan tradisional gasing banyak dimainkan dan hampir sebagian besar orang Melayu bisa memainkannya. Melihat hal itu, Bupati Siak Syamsuar teringat masa lalunya. Permainan rakyat ini sering dimainkannya bersama rekan-rekan di usia remaja. Bahkan, permainan ini termasuk kegemarannya, sehingga ia menguasai betul dalam permainan ini. Kini, sudah puluhan tahun, permainan tradisional ini masih akrab dan senang dimainkan oleh masyarakat.
"Mari, kita hidupkan permainan gasing ini," ajak Syamsuar di sela-sela pembukaan turnamen gasing tradisional se-Kabupaten Siak di Taman Tengku Syarifah Aminah, Kamis (26/5) sore. Hadir dalam kesempatan itu, Asisten III Setdakab Drs H Jamaluddin MSi, Kadis Pasar Kebersihan dan Pertamanan Wan Ibrahim Surji ST MT, tokoh masyarakat, peserta turnamen kecamatan.
Kata dia, permainan gasing ini erat kaitannya dengan kebudayaan Melayu. Lihat saja di kampung-kampung Melayu tak hanya Riau, Kalimantan, Aceh dan lainnya, permainnan gasing ini sangat familiar.
Permainan tradisional ini sudah ada sejak zaman nenek moyang kita dulu. Tentunya permainan ini harus dilestrikan dan diwariskan pada anak-anak kita sebagai generasi penerus. Permainan ini, tak hanya sekadar permainan. Melainkan sebagai iven untuk menarik wisatawan ke Siak. Apalagi Siak sebagai destinasi wisata, tentunya permainan ini sangat menarik bagi wisatawan.
"Adanya pergelaran ini, tentunya akan menarik minat orang ke Siak," sebut dia. Sebab, permainan ini sudah banyak digandrungi orang. Kecintaan mereka akan permainan ini membuat mereka ingin meihat kembali permianan tradisional ini.
Sebenarnya, masih banyak lagi permainan-permainan tradisional yang perlu dibangkitkan kembali. Pemkab sendiri telah menyiasati untuk membangkitkan permainan tradisional, seni budaya Melayu. Selain gasing, pemkab akan menggiatkan silat. Silat ini bagian dari budaya Melayu. Bahkan setiap tahunnya silat nantinya dijadikan iven kejuaraan internasional yang dipusatkan di Siak.
Sebagai langkah awal, tahun ini, Siak dipercaya tuan rumah helat Silat Sijori. Helat ini tak hanya pertandingan, melainkan mendatangkan wisatawan ke Siak. Pesertanya dari luar negeri, Malaysia, Singapura dan Kepulauan Riau.
Kata dia, kegiatan-kegiatan yang bernuansa kebudayaan Melayu dikedepankan, karena sejalan dengan visi dan misi pemkab menjadikan Siak pusat kebudayaan Melayu di Riau.
"Semoga gasing bisa mendunia," harap dia.
Kepada peserta agar bermain cantik, unjuk kebolahan, sekaligus dapat promisikan Siak sebagai Kota Pariwsata dan Kota Pusaka Dunia yang sejajar dengan kota-kota lainnya di Indonesia.
"Ini kami lakukan bertujuan tak lain adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan Siak," kata dia.
Ketua pelaksana Arifin SP permainan gasing ini sudah lama. Permainan ini memberi kesan, karena Siak daerah wisata. "Apa yang kita tampilkan adalah permainan rakyat, dan di sinilah tempat bermain," kata Arifin.
Ke depan, tempat ini nantinya dilakukan standarisasi agar semua peserta dari negara luar bisa ikut ambil bagian.
Sumber: http://riaubook.com