Curup, Bengkulu - Dalam rangka festival budaya HUT Kota Curup ke- 136 kali ini, Pemkab Rejang Lebong (RL), benar-benar berupaya melestarikan kembali tradisi adat istiadat daerah. Salah satunya adalah tradisi mengandak atau menyambei.
Dijelaskan Samsul Hilal, anggota BMA Rejang Lebong “Ngandak dan nyamei” merupakan tradisi yang persis dengan Sinden di Pulau Jawa.
“Biasanya nyamei nganak ini dilaksanakan pada sela-sela acara zaman dahulu, terutama saat ada kegiatan ritual Tari Kejei. Kalau zaman modern saat ini, biasanya diisi dengan nyanyian atau lainnya,” jelas Hilal, saat menjadi juri pada perlombaan Mengandak/Menyambei, di Balai Pertemuan, RL, Jum’at (27/05/2016) pukul 10.00 WIB.
Pantauan, bengkuluekspress.com. Dalam perlombaan Mengandak/Menyambei HUT Kota Curup ini diikuti sebanyak 16 peserta dari berbagai kalangan, muda, tua dan sebagainya. Para peserta diberikan waktu selama 10 menit untuk menampilkan performa mereka.
Setiap peserta membawakan nyanyian daerah terdahulu, dilantunkan dengan santun dan penuh khidmat, bahkan jika peserta memahami apa yang dilantunkan sang penyamei dan lagunya sedih, dapat meneteskan air mata.
Para peserta mengenakan pakaian adat. Ada yang tampil sendirian tanpa alat musik apapun. Adapula yang didampingi dengan alat musik suling dan sebagainya. Tradisinya, setiap peserta saat tampil, mukanya ditutupi dengan kipas.
“Bisa juga ditutupi selendang, jika yang menyamei dan menganak adalah perempuan,” jelas Hilal.
Sumber: http://bengkuluekspress.com