Bangka, Babel - Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pangkalpinang dan Sejarahwan Bangka Ahmad Elvian, menjelaskan ruwahan atau sedekah ruwah merupakan upacara penyambutan kedatangan bulan suci Ramadan.
Ruwahan dilakukan pada pertengahan bulan Sya'ban sehingga sering disebut dengan Nisfu Sya'ban. Pada bulan ini masyarakat biasanya melakukan acara bersih kubur dan ziarah ke kuburan keluarga masing-masing.
Sementara pada pekan-pekan pertengahan bulan Sya'ban masyarakat melaksanakan acara sedekah ruah dengan menyiapkan makanan, biasanya tidak ketinggalan seperti gulai ayam atau daging sapi untuk disantap bersama, baik oleh keluarga maupun oleh tetangga sekitarnya.
"Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan terhadap arwah orang yang sudah meninggal dan merupakan warisan dari Hinduisme. Ruah berarti arwah leluhur atau nenek moyang jadi ruwahan berarti bulan mengenang arwah leluhur atau nenek moyang. Tradisi ini merupakan warisan Majapahit dengan tradisi agama Hindu ketika Majapahit berkuasa di pulau Bangka sekitar abad 13 Masehi," jelas Elvian, kepada bangkapos.com, Selasa (17/5/2016).