Cirebon, Jabar - Pergelaran The Caruban Carnival dipastikan menjadi agenda tahunan pariwisata di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Selain mengangkat seni budaya khas Cirebon, karnaval itu pun ditargetkan menjadi daya tarik bagi wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara.
Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk kedua kalinya menghelat The Caruban Carnival, sebuah parade kostum yang menampilkan identitas Cirebon. Acara itu juga dihadiri perwakilan sejumlah pemerintah kabupaten dan kota se-Jabar.
Karnaval yang mengambil tema kesenian tari topeng itu pun dipadati ribuan penonton. Warga antusias menyaksikan acara di Jalan Tuparev, Cirebon, Minggu (22/5/2016), tersebut yang dijadikan panggung para peserta parade kostum yang dimodifikasi sesuai dengan tari topeng Cirebon.
”Karnaval ini menjadi agenda pariwisata tahunan dan promosi seni budaya Cirebon. Pariwisata telah menjadi sektor investasi yang baru,” ujar Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra.
Kabupaten Cirebon, lanjut Sunjaya, merupakan pelopor karnaval di Jabar. Dalam parade tersebut, 100 penampil yang berasal dari sejumlah siswa SMP dan SMA di Kabupaten Cirebon dan sanggar seni menyajikan kostum kesenian tari panji, rumyang, samba, tumenggung, dan kelana.
Peserta memperagakan kostum yang dipenuhi topeng khas Cirebon, bahkan dengan ketinggian kostum mencapai 2 meter. Sebanyak 20 penampil dari Solo Batik Carnival juga ikut berpartisipasi.
Saat parade, penyelenggara menjelaskan makna setiap kostum. Kostum tari topeng panji, misalnya, merupakan sosok manusia yang baru lahir dan dipenuhi kesucian. Hal itu tergambar pada topeng yang berwarna putih yang berarti suci.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cirebon Hartono mengatakan, partisipasi warga Cirebon untuk menggelar karnaval semakin meningkat. Pada The Caruban Carnival 2015 hanya ada 26 penampil yang berasal dari Cirebon. Sekarang ada 100 penampil dari Cirebon.
Namun, Hartono mengakui, karnaval yang telah berlangsung dua kali ini masih didominasi pengunjung dari Cirebon dan sekitarnya.
Nana (41), warga Kota Cirebon, mengapresiasi karnaval tersebut karena warga memiliki hiburan serta dapat mengingat kembali kekayaan seni budaya Cirebon. Namun, sosialisasi kegiatannya kurang.
Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu kemarin juga kembali menggelar Parade Budaya dan Bunga sebagai salah satu acara dalam rangkaian perayaan hari ulang tahun ke-723 kota itu. Parade menampilkan peserta dari sejumlah suku dan komunitas yang mencerminkan Surabaya sebagai kota yang kian plural.
Peserta dalam acara bertema ”Semarak Surabaya dalam Keberagaman Budaya” itu berjumlah 72 orang. Dari jumlah tersebut, 40 peserta berupa tim mobil hias, 24 peserta kelompok yang menampilkan atraksi budaya, dan 8 peserta kelompok drumband.
Sumber: http://travel.kompas.com