Tanjung Pinang, Kepri - Sebagai rangkaian titian muhibah Kedatuan Luwu Sulawesi Selatan ke Semenanjung Melayu, Datu Luwu ke-40 Andi Maradang Mackulau Opu To Bau mengajak sejumlah tokoh masyarakat Luwu berkunjung ke Semenanjung Melayu. Kunjungan itu selain sebagai silaturahmi kekerabatan antara dua kerajaan juga sebagai langkah memperkenalkan dan mengundang kerajaan atau kesultanan di negara-negara sahabat Asia Tenggara untuk turut serta dalam menyukseskan Festival Tana Luwu 2017 mendatang.
Titian muhibah dijadwalkan berlangsung selama empat hari. Sebagaimana diketahui, hubungan kekerabatan Kedatuan Luwu dengan Kerajaan-Kesultanan di semenanjung Melayu telah diawali dengan kehadiran keturunan Opu Lima atau lima pangeran dari Tana Luwu yang menjadi pewaris tahta di semenanjung Melayu. Yaitu yang bertahta di Selangor, Kedah, Malaka, Johor.
Begitu juga yang bertahta di Kalimantan pewaris Opu Lima memegang kekuasaan di kerajaan Menpawah, juga pewaris di Kepulauan Riau. Trmasuk juga Kesultanan Kadriyah di Pontianak.
Kegiatan muhibah diawali dengan ziarah ke Makam Daeng Marewa dan Daeng Cella di Tanjung Pinang. Lalu rombongan Kedatuan Luwu akan bersilaturahmi dan diterima oleh Pemangku Gubernur Kepulauan Riau, serta Zuriat dan Kerabat Kerjaan Riau Lingga di Gedung Daerah Tanjung Pinang.
Dalam kesempatan ini, Kedatuan Luwu akan mempersembahkan Tari Pajaga Bone Balla, Tari Anakdara Sulesssana dan Tari Sumpunglolo Bugis Melayu dan Ngarruk. Tarian ini juga akan dipersembahkan di Istana Kampong Gelam dan saat pertemuan dengan keluarga Persatuan melayu Bugis Slangor, Kesultanan Pahang dan Kesultanan perak di Malaysia.
Hari kedua, Rombongan akan diterima oleh Zuriat dan kerabat Kerajaan Riau Lingga di Balai Adat Pulau Penyengat. Kemudian dilanjutkan ziarah makam Almarhum Raja Haji Fisabilillah serta kerabat Kerajaan Riau Lingga.
Usai ziarah, rombongan akan menyeberang ke Dermaga Tanah Merah Singapora untuk melanjutkan lawatan ke Makam Sultan Alauddin Alam Shah (Masjid Sultan) lalu menuju Istana Kampong Gelam. Lawatan juga akan dilakukan ke Musemum Istana dan Kirab ke Gedung Kuning.
Hari ketiga, rombongan melakukan perjalanan ke Johor. Pertemuan dengan Keluarga Persatuan Melayu Bugis Slangor, Kesultanan Pahang, Kesultanan Perak serta ziarah ke makam Selangor.
Sumber: http://gayahidup.republika.co.id