Denpasar - Direktur Promosi Luar Negeri Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, I Gde Pitana mengatakan, warga negara Australia dan Inggris memiliki potensi besar melakukan perjalanan wisata ke Indonesia. "Pada tahun 2010 kita akan melakukan promosi ke Australia dan Inggris, karena kedua negara tersebut potensi kunjungan wisatanya luar biasa," kata I Gde Pitana di Nusa Dua, Bali, Rabu (24/2/2010).
Di sela workshop "Selling in the Way Your Market Buys" yang digelar Bali Village itu, Pitana mengatakan, letak geografis Australia cukup dekat dengan Indonesia. Karenanya, turis dari Negeri Kangguru itu hampir tidak pernah sepi berkunjung ke Indonesia, khususnya ke Bali.
"Walau terjadi krisis ekonomi yang sempat melanda dunia pertengahan 2008 hingga 2009, mereka tetap ramai mengunjungi Indonesia," kata Pitana.
Adanya anggapan bahwa turis asal Australia datang ke Indonesia hanya untuk menikmati keindahan alam dan pantai, Pitana mengatakan, itu tidak semuanya benar. Masalahnya, dari segi berbelanja cenderamata dan kerajinan tangan, juga cukup banyak mereka lakukan.
"Begitu juga wisatawan Australia yang menginap di hotel berbintang, berdasarkan data juga cukup tinggi," kata pria asal Kabupaten Tabanan, Bali itu.
Menurut Pitana, potensi seperti ini harus digarap, sehingga tahun ini kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia akan lebih meningkat bibangdingkan tahun 2009 yang mencapai 560.000 orang.
Sedangkan wisatawan Inggris juga memiliki peluang besar untuk mengunjungi Bali, lanjut Pitana, terlebih Pangeran Charles sempat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. Secara tidak langsung, pihak Kerajaan Inggris telah memberikan citra positif terhadap Indonesia.
"Pangeran Charles yang sempat berkunjung ke objek wisata Borobudur, Jawa Tengah itu, memberi dampak positif dan kita berharap warga negaranya menyusul berwisata ke Indonesia," katanya.
Pitana melanjutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan promosi pariwisata ke mal terbesar di Inggris. "Dengan promosi pariwisata itu kita berharap kunjungan turis Inggris akan lebih meningkat tahun ini," katanya.
Sumber: http://travel.kompas.com
Di sela workshop "Selling in the Way Your Market Buys" yang digelar Bali Village itu, Pitana mengatakan, letak geografis Australia cukup dekat dengan Indonesia. Karenanya, turis dari Negeri Kangguru itu hampir tidak pernah sepi berkunjung ke Indonesia, khususnya ke Bali.
"Walau terjadi krisis ekonomi yang sempat melanda dunia pertengahan 2008 hingga 2009, mereka tetap ramai mengunjungi Indonesia," kata Pitana.
Adanya anggapan bahwa turis asal Australia datang ke Indonesia hanya untuk menikmati keindahan alam dan pantai, Pitana mengatakan, itu tidak semuanya benar. Masalahnya, dari segi berbelanja cenderamata dan kerajinan tangan, juga cukup banyak mereka lakukan.
"Begitu juga wisatawan Australia yang menginap di hotel berbintang, berdasarkan data juga cukup tinggi," kata pria asal Kabupaten Tabanan, Bali itu.
Menurut Pitana, potensi seperti ini harus digarap, sehingga tahun ini kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia akan lebih meningkat bibangdingkan tahun 2009 yang mencapai 560.000 orang.
Sedangkan wisatawan Inggris juga memiliki peluang besar untuk mengunjungi Bali, lanjut Pitana, terlebih Pangeran Charles sempat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. Secara tidak langsung, pihak Kerajaan Inggris telah memberikan citra positif terhadap Indonesia.
"Pangeran Charles yang sempat berkunjung ke objek wisata Borobudur, Jawa Tengah itu, memberi dampak positif dan kita berharap warga negaranya menyusul berwisata ke Indonesia," katanya.
Pitana melanjutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan promosi pariwisata ke mal terbesar di Inggris. "Dengan promosi pariwisata itu kita berharap kunjungan turis Inggris akan lebih meningkat tahun ini," katanya.
Sumber: http://travel.kompas.com