Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengagendakan berbagai kegiatan kebudayaan yang dipusatkan di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah untuk menyukseskan Tahun Kunjungan Museum 2010-2014.
"Kami akan pusatkan kegiatan kebudayaan di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah sebagai salah satu daya tarik untuk meningkatkan kunjungan ke museum dan menyukseskan Tahun Kunjungan Museum Indonesia 2010-2014," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Abdul Kadir Ibrahim, Selasa (23/2).
Menurut Abdul, setiap tamu yang berkunjung atau mengikuti kegiatan kebudayaan di museum bisa sekaligus mengetahui peninggalan sejarah Melayu yang ada di museum.
"Masyarakat atau wisatawan yang mengunjungi museum lebih mengetahui sejarah dan peninggalan sejarah Kerajaan Riau-Johor-Pahang-Lingga yang terdapat di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah, selain mengunjungi situs-situs sejarah kerajaan itu yang ada di Pulau Penyengat, Hulu Sungai Carang, Senggarang," ujarnya.
Museum Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah memiliki banyak koleksi peninggalan sejarah Kerajaan Riau-johor-Pahang-Lingga, diantaranya berupa duplikat 'Cogan' yang merupakan lambang kerajaan.
"Naskah Melayu kuno dengan tulisan Arab Melayu baik dengan tulisan tangan maupun tulisan yang sudah dicetak juga ada di museum," lanjutnya.
Selain itu, masih menurut Abdul, akan ada berbagai peninggalan perkembangan ilmu pengetahuan dari abad ke-16 sampai abad ke-20, alat perlengkapan perang seperti tombak dan keris serta alat tangkapan ikan milik nelayan zaman kerajaan.
"Yang berharga adalah salah satu naskah bahasa (kitab pengetahuan bahasa) yang disiarkan oleh Raja Haji Fisabilillah, yang sekaligus menjadi kamus bahasa pertama rakyat Indonesia," ujarnya.
Abdul mengharapkan dengan adanya kegiatan ini museum dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan terutama bagi pelajar untuk memahami sejarah peradaban Melayu dan perkembangan ilmu pengetahuan.(Ant/*/Ol-5)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com
"Kami akan pusatkan kegiatan kebudayaan di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah sebagai salah satu daya tarik untuk meningkatkan kunjungan ke museum dan menyukseskan Tahun Kunjungan Museum Indonesia 2010-2014," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Abdul Kadir Ibrahim, Selasa (23/2).
Menurut Abdul, setiap tamu yang berkunjung atau mengikuti kegiatan kebudayaan di museum bisa sekaligus mengetahui peninggalan sejarah Melayu yang ada di museum.
"Masyarakat atau wisatawan yang mengunjungi museum lebih mengetahui sejarah dan peninggalan sejarah Kerajaan Riau-Johor-Pahang-Lingga yang terdapat di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah, selain mengunjungi situs-situs sejarah kerajaan itu yang ada di Pulau Penyengat, Hulu Sungai Carang, Senggarang," ujarnya.
Museum Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah memiliki banyak koleksi peninggalan sejarah Kerajaan Riau-johor-Pahang-Lingga, diantaranya berupa duplikat 'Cogan' yang merupakan lambang kerajaan.
"Naskah Melayu kuno dengan tulisan Arab Melayu baik dengan tulisan tangan maupun tulisan yang sudah dicetak juga ada di museum," lanjutnya.
Selain itu, masih menurut Abdul, akan ada berbagai peninggalan perkembangan ilmu pengetahuan dari abad ke-16 sampai abad ke-20, alat perlengkapan perang seperti tombak dan keris serta alat tangkapan ikan milik nelayan zaman kerajaan.
"Yang berharga adalah salah satu naskah bahasa (kitab pengetahuan bahasa) yang disiarkan oleh Raja Haji Fisabilillah, yang sekaligus menjadi kamus bahasa pertama rakyat Indonesia," ujarnya.
Abdul mengharapkan dengan adanya kegiatan ini museum dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan terutama bagi pelajar untuk memahami sejarah peradaban Melayu dan perkembangan ilmu pengetahuan.(Ant/*/Ol-5)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com