Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Aceh Ir Mursyid, mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menggelar workshop Tari Saman di seluruh dunia. Program ini bisa dilakukan bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Gagasan ini, menurut Mursyid, dimaksudkan untuk mendukung Tari Saman sebagai ikon harmoni dunia. “Gerakan Tari Saman memperlihatkan satu kesatuan, kekompakan, dan dinamis. Kita warga bumi, membutuhkan harmoni tersebut untuk menjaga keseimbangan kehidupan,” kata Mursyid kepada Serambi di Jakarta, Senin (11/11/2013).
Mursyid menjelaskan, workshop Tari Saman dilakukan di seluruh KBRI dengan mengikutsertakan peserta dari masing-masing negara. “Kelak dari hasil workshop tersebut, bisa dibuat sebuah pertunjukan berskala internasional,” ujarnya.
Tari Saman Gayo telah ditetapkan sebagai warisan budaya bukan benda oleh Unesco, lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan pada 2011 silam.
Menurut Mursyid, dengan sendirinya Tari Saman kini telah menjadi milik dunia dan harus dipelajari oleh masyarakat dunia. “Tugas kita lah mengajarkan kepada warga dunia untuk mempelajari Tari Saman,” sebutnya.
Dia menyebutkan, pelatih Tari Saman bisa dimintakan kepada Pemerintah Aceh. “Saya kira pelatih Saman sangat banyak di Gayo Lues. Kita harus memberdayakan mereka demi harmoni di bumi,” katanya.
Kepala Kantor Perwakilan Gayo Lues di Jakarta, H Tilin, menyambut baik gagasan tersebut. Menurutnya, Tari Saman yang berasal dari Gayo Lues mendapat perhatian luas di dalam dan luar negeri. Berbagai kegiatan penting selalu menampilkan Tari Saman.
“Tari Saman selalu diminta mengisi acara-acara penting pemerintah dan swasta. Tidak hanya di dalam negeri melainkan juga di luar negeri,” ujar Tilin yang juga manager grup Saman Gayo di Jakarta.
Sumber: http://travel.kompas.com