Tuban, Jatim - Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU) Jawa Timur tahun 2013 digelar di Tuban. Festival tahunan yang melibatkan seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di Alun-alun Tuban Rabu malam. (06/11/2013)
Data yang berhasil dihimpun wacanatuban.com, FKPU digelar dengan beberapa kegiatan di tempat berbeda mulai tanggal 6 hingga 9 Nopember 2023 yaitu Pagelaran Seni tiap malam di Alun-alun Tuban, Seminar dan Workshop serta Pameran Lukisan di Gedung Budata Loka Jl. Basuki Rahmat Tuban dan Pameran Dagang di Gedung Olahraga (GOR) Rangga Jaya Anoraga dan diakhiri Arak-arakan Parade Seni Budaya Pesisir.
Hadir dalam acara tersebut Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kacung Marijan, serta para pelaku seni di pesisir utara. Turut memeriahkan pagelaran seni tersebut kabupaten Bojonegoro, Lamongan, Blora dan Rembang. Serta beberapa kabupaten/kota dari jawa barat yaitu Cirebon, Tegal dan Pemalang.
Bupati Tuban, Fatchul Huda dalam sambutannya mengatakan, pagelaran seni ini menjadi ajang untuk saling mengenal budaya di tiap daerah. Dengan mengenal budaya dan tradisi daerah lain maka akan terjalin hubungan baik dan saling memahami.
“Orang jawa tengah yang terkesan halus tutur katanya akan memandang orang Jawa Timur itu kasar dan urakan kalau tidak mengenal tradisi dan budayanya. Begitu juga orang Jawa Timur akan memandang orang Jawa Tengah itu Klemar-klemer, namun kalau saling mengenal budayanya akan saling memahami,” katanya.
Sementara itu, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Kacung Marijan mengatakan, pagelaran akbar para seniman pesisir utara ini diharapkan bisa menjadi pemersatu bangsa dan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa kekayaan seni budaya. “Sehingga dapat meningkatkan kepedulian kita untuk melestarikan nilai-nilai budaya kita sendiri,” katanya.
Dari aspek sejarah, menurut Kacung Marijan, kota-kota sepanjang pesisir utara sebagian besar merupakan kota pelabuhan yang memiliki peranan penting dalam perkembangan masyarakat jawa pada umumnya. “Posisi kota pelabuhan menjadi pusat perdagangan dan tempat bertemunya berbagai adat istiadat, budaya,” ungkapnya.
Kabupaten Tuban, kata Kacung Marijan merupakan salah satu kota pelabuhan sejak zaman Singasari yang menghubungkan kerajaan tersebut hingga kerajaan Majapahit dengan dunia internasional dan menjadi pusat pertukaran produk-produk lokal dengan produk luar pulau maupun luar Nusantara seperti Cina, Arab dan India. “Inilah yang menjadikan pesisir utara kaya akan budaya,” ujar pakar seni dan budaya Nusantara ini.
Pembukaan secara resmi FKPU oleh Wakil Gubernur Jatim ini ditandai dengan penyerahan Panji kepada peserta festival dan pemukulan alat musik Bonang (sejenis gong kecil) dan letupan kembang api.
Sayangnya, kemeriahan acara di malam pertama festival ini terkendala oleh guyuran hujan deras saat acara dimulai, hingga mengakibatkan para tamu VIP (Very Important Person) harus berlari-lari berteduh bersama para undangan biasa karena tidak tersedianya tenda untuk tempat undangan orang-orang penting tersebut.
Para pengunjung juga dihibur dengan tarian tradisonal dari kabupaten Sumenep, Madura dan Kabupaten Bojonegoro serta tarian tradisional kabupaten Tuban.
Sumber: http://wacanatuban.com