Pentas Seni dan Budaya Bumi Batiwakkal

Tanjung Redeb, Kaltim - Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terus berupaya mengangkat budaya daerah sebagai bagian daya tarik pariwisata di Kabupaten Berau. Tidak hanya seni dan budaya yang dimiliki masyarakat Berau, baik di perkotaan, pedalaman maupun pesisir dan kepulauan.

Namun melalui pentas seni dan budaya Bumi Batiwakkal juga menampilkan berbagai kesenian dan budaya paguyuban dari berbagai daerah se-nusantara yang juga menjadi bagian masyarakat Kabupaten Berau.

Pentas seni dan budaya yang digelar selama tiga malam di Panggung hiburan Museum Batiwakkal Kecamatan Gunung Tabur, sejak Jumat (8/11) malam lalu ini menjadi daya tarik masyarakat. Bahkan Bupati Berau Makmur HAPK begitu semangat menyaksikan setiap penampilan seni dan budaya. Mulai dari kesenian tari-tarian, peragaan busana batik Berau hingga pengobatan tradisional yang kini mulai diperkenalkan hingga ke tingkat nasional.

Bupati Berau Makmur HAPK yang menutup secara resmi pentas seni dan budaya, Minggu (10/11) malam kemarin, memberikan apresiasi akan peran serta seluruh kelompok kesenian maupun paguyuban yang menyukseskan kegiatan tersebut. Melalui pentas seni dan budaya ini, dikatakan Makmur, menjadi bukti kekuatan kebersamaan yang begitu erat seluruh masyarakat Kabupaten Berau. Karena kebersamaan yang telah terjalin ini menjadi satu modal besar dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di daerah.

Makmur mengharapkan pentas seni dengan melibatkan seluruh paguyuban ini tidak hanya dilaksanakan pada tingkat kabupaten. Akan tetapi juga harus disemarakkan di tingkat-tingkat kecamatan. Ia mengharapkan setiap kecamatan secara berkala giat melaksanakan pentas seni dan budaya dengan mengangkat potensi yang ada di wilayahnya. Kabupaten Berau, menurutnya, adalah kabupaten yang dianugerahkan kekayaan yang luar biasa. Potensi wisata di daerah begitu lengkap tersedia.

Mulai dari wisata alam, budaya, sejarah maupun kuliner yang kini juga terus menggeliat. “Melalui ajang ini menjadi kemasan membangun kebersamaan sebagai modal kita membangun pariwisata. Di samping juga ini sebagai ajang silaturahmi seluruh masyarakat Berau,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Disbudpar Berau, Rohaini, mengungkapkan pentas ini menjadi agenda rutin untuk melestarikan seni dan budaya. Kegiatan dikemas dengan lebih semarak. Sehingga menjadi daya tarik masyarakat. Seluruh kebudayaan asli daerah ditampilkan, termasuk pengobatan tradisional bagi masyarakat suku Bajau yang tinggal di pesisir Berau. Pengobatan dengan nama Bagjin ini pun telah tampil di beberapa kota secara nasional. “Ini yang menjadi salah satu daya tarik wisata kita untuk terus dilestarikan. Kita juga libatkan semua paguyuban untuk menampilkan kebudayaan masing-masing,” tandasnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts