Pakar Asal Cina Puji Seni-Budaya Indonesia

Beijing, Cina - Presiden Komunitas Musik Dunia Cina Central Conservatoty of Music (CCCOM), Chen Zi Ming, mengatakan seni dan budaya Indonesia sangat beragam, unik, dan indah.

"Memang indah," katanya kepada Antara usai menyaksikan pertunjukan seni dan tari tradisional Indonesia oleh siswa-siswi Instititut Seni Indonesia (ISI) Denpasar di CCCOM Beijing, Jumat (8/11) malam. Chen Zi Ming mengungkapkan dirinya telah berkunjung ke beberapa kota budaya dan seni di Indonesia seperti Bandung, Solo, Yogyakarta, Bali, Lombok. "Sangat beragam dan unik musik tradisional Indonesia, dan indah," ungkapnya.

Profesor berusia sekitar 80 tahun itu mengemukakan, "Musik tradisional di wilayah Indonesia saya yakin juga indah, unik dan beragam. Saya belum bisa ke daerah lain di Indonesia, karena Indonesia terlalu besar. Misalnya ke Sumatera, saya belum pernah tapi Sumatera sudah sangat besar untuk dijelajahi."

Chen Zi Ming mengatakan musik tradisional Indonesia memiliki ragam bentuk, ritme, klasik dan memiliki ruh tersendiri. "Itu yang membuat indah dan sangat kuat," katanya.

Pada penampilan di CCCOM itu, ISI Denpasar menampilkan ragam seni dan musik tradisional Indonesia. Ragam tari dan musik itu ditampilkan di Central Conservatorium of Music, disaksikan Kepala Perwakilan RI di Beijing Wisnu Pratignyo dan sejumlah siswa institut seni dan pengamat seni budaya di Beijing.

Pagelaran tari dan musik Indonesia diawali dengan alunan musik gamelan Bali dengan lagu "Gebyar Surapati", dilanjutkan dengan tarian Giring-Giring serta Mandau dari Kalimantan dengan alunan musik gamelan Bali yang dimodifikasi dengan nuansa musik berlagam Kalimantan. Pengunjung juga disuguhkan sejumlah tarian tradisional Bali antara lain tari Topeng Tua, Trunajaya, dan Oleg Tamulilingan.

"Indonesia, dari Sabang sampai Merauke memiliki ragam seni dan budaya yang unik sehingga kami sangat konsen untuk mempelajari, melestarikan dan mempromosikannya, salah satunya ke Cina," ujarnya. Pentas ragam tari dan musik tradisional Indonesia yang ditampilkan tersebut merupakan rangkaian "Muhibah Seni" yang dilakukan ISI Denpasar di Cina selama 5-8 November 2013.

-

Arsip Blog

Recent Posts