Penyair Indonesia Rayakan HPI di TIM

Pekanbaru, Riau - Hari Puisi Indonesia (HPI) memang telah berlalu, 26 Juli. Hari puisi tahun ketiga ini telah dirayakan di berbagai daerah seperti Riau, Kepulauan Riau dan daerah lainnya. Tapi, puncak perayaan di tingkat nasional yang dilaksanakan Yayasan Hari Puisi Indonesia baru akan dilaksanakan 8 September mendatang di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.

Serangkaian acara turut memeriahkan HPI nasional dimulai 5 September tersebut. Antara lain, Parade Baca Puisi oleh penyair dan pengusaha pada 7 September, seminar internasional dengan tema Puisi Indonesia sebagai puisi warga dunia, diskusi buku pemenang sayembara pada 7 September dan Panggung Apreasiasi 5-8 September yang akan dimeriahkan oleh lebih 200 penyair dari seluruh Indonesia. Semua rangkaian kegiatan ini dilaksanakan di Teater Kecil dan lokasi parkir TIM.

“Yayasan Hari Puisi dan seluruh panitia yang terlibat tetap sepakat bahwa HPI dilaksanakan di TIM. Bagaimanapun, TIM tetap menjadi ikon dan barometer seni budaya Indonesia. Ini untuk puncak HPI tingkat nasional. Secara umum, dilaksanakan di mana saja. Di daerah-daerah juga dilaksanakan, bahkan sampai ke ceruk-ceruk kampung,’’ jelas Ketua Panitia HPI Nasional, Yoserizal Manua kepada Riau Pos, Rabu (2/9).

Panitia acara memastikan lebih 200 penyair akan memeriahkan dan membacakan puisi pada Parade Baca Puis dan Panggung Apresiasi, termasuk 50 deklamator dan sekitar 50 penampilan dramatisasi puisi. ‘’Rangkaian acara perayaan HPI nasional ini cukup panjang. Lima hari. Jadi, banyak kegiatan yang kita laksanakan. Lebih 200 penyair terlibat dalam acara ini,’’ ujar Sekretaris HPI, Asrizal Nur.

Penyair yang akan membacakan puisi pada Parade Puisi antara lain, Nirwan Dewanto (Jakarta), Zen Hae (Jakarta), Rida K Liamsi (Riau), Eeka Budianto (Jakarta), Fakhrunnas MA Jabbar (Riau), Ahda Imran (Jawa barat), Sosiawan Leak (Jawa Tengah), A Slamet Widodo (pengusaha), Thomas Budi Santoso (pengusaha), Yeni Fatmawati (pengusaha) dan masih banyak lainnya. Sedangkan puncak perayaan akan dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh penyair Indonesia Soetardji Calzoum Bachri, para menteri serta duta besar dari berbagai negara.

Perayaan HPI tahun ketiga kali ini memang berbeda. Jika tahun-tahun sebelumnya HPI dibidani oleh Yayasan Panggung Melayu (YPM) Jakarta, maka tapi tahun ini dilaksanakan langsung oleh Yayasan Hari Puisi Indonesia. Tentu saja didukung berbagai pihak sehingga kegiatan bisa dilaksanakan selama sepekan serta sangat bervariasi.

Tahun ini juga tidak dilaksanakan lomba baca puisi tingkat nasional seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi sayembara buku puisi tetap menjadi agenda utama. Ketua Dewan Pembina Yayasan Hari Puisi Indonesia sekaligus inisiator lahirnya Hari Puisi Indonesia, Rida K Liamsi dalam berbagai kesempatan, menyebutkan, sayembara buku puisi menjadi semangat bagi para penyair Indonesia untuk terus melahirkan karya-karya terbagus mereka.

”Melaksanakan sebuah iven seperti hari puisi ini perlu kerja keras. Perlu dana dan tenaga juga. Tahun ini memang tidak ada lomba baca puisi tingkat nasional seperti sebelumnya, tapi sayembara buku puisi harus ada. Tidak boleh tidak ada. Ini menjadi lecut bagi para penyair untuk melahirkan karya terbagus mereka. Tahun ini pesertanya jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya. Mencapai 120 karya buku,’’ ujar Rida.

Pemenang sayembara buku akan mendapatkan hadiah Rp50 juta yang disponsori Indopos. Bukan hanya itu, buku tersebut juga akan dibedah dan didiskusikan bersama, mengapa dan apa sebab buku tersebut bisa menjadi yang terbaik dari ratusan buku lainnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts