Pentas Tradisi Melayu: Teater Bangsawan Peterakna Episode Mangkat Dijulang

Banda Aceh, NAD - Sanggar Latah Tuah Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Riau akan mementaskan lagi lakon berjudul PETERAKNA episode MANGKAT DIJULANG karya SPN G.P Ade Darmawi dan disutradarai oleh sutradara muda Riau, Muhammad Rezza Akmal dengan membawa konsep Teater Bangsawan.

Setelah sukses dipentaskan di Riau, Pimpinan Produksi Pementasan ini akan mementaskan kembali karya ini di 2 provinsi di Sumatera dengan nilai kebudayaan yang hampir sama, di Medan dan Banda Aceh.

Pementasan di Banda Aceh akan digelar pada hari Sabtu, 24 Oktober 2015 mulai pukul 19.45 WIB hingga selesai, di Auditorium RRI Banda Aceh bekerjasama dengan RRI Banda Aceh dan Teater Rongsokan UIN Ar-Raniry sebagai penyelenggara.

Dalam Sandiwara ini bercerita tentang kisah nyata yang di angkat dalam panggung teater, dimana seorang Laksamana, Megat Seri Rama harus taat dan patuh terhadap Sultan. Apa yang menjadi titah Sultan adalah kewajiban yang harus dilaksanakan, walaupun nyawa taruhannya. Keikhlasan mengabdikan diri demi kerajaan, Megat Seri Rama pun berperang mengusir para perampok. Namun apa yang Megat dapati ketika pulang dari pertempuran, istrinya yang hamil tua sudah tiada, istrinya dibunuh oleh sultan dengan membelah perut disebabkan memakan nangka kerajaan.

Siapa-pun orangnya, berhadapan dengan keadaan seperti ini, akan terbakar hatinya. Keadaan hati yang terbakar amarah ini dimanfaatkan oleh orang-orang rakus akan kekuasaan, maka api amarah Megat Seri Rama ditambah ‘minyak’ hasutan Bendahara dan komplotannya. Megat pun tak takut dicap sebagai pendurhaka dan menikamkan kerisnya ke perut Sultan Mahmud.

“Ajang Perhelatan Budaya yang terangkum dalam Pentas Tradisi Melayu ini menampilkan kolaborasi seni musik, tari, sastra, syair, pantun, peribahasa, rupa, desain kostum, artistik, vokal dan tentunya drama/teater itu sendiri,” kata Umar ben Idris, Pimpinan Tim Penyelenggara lakon tersebut di Banda Aceh.

Ia menambahkan, dengan pementasan seni tersebut, selain menjadi ajang kreativitas dan silaturahmi antar Mahasiswa dan pelaku seni kampus, juga dapat mengikat silaturahmi Bangsa Melayu antara Aceh dan Riau serta melestarikan tradisi dan kebudayaan Melayu. “Aceh dan Riau itu sama-sama melayu dengan latar kebudayaan yang tidak jauh berbeda, sangat penting bagi kita generasi muda untuk mengikat tali silaturahmi sesama Melayu serta melestarikan tradisi dan kebudayaannya,” paparnya.

Selain menampilkan pentas teater oleh mahasiswa dari Riau, acara tersebut juga akan dimeriahkan dengan penampilan musikalisasi puisi dan musik garapan oleh Teater Rongsokan featuring Pecinta Artistik Aceh, Tarian Tradisi Aceh oleh Sanggar Seni Seulaweut, aksi Sanggar Pantomime Aceh (SANGPAH), Bengkel Teater Siswa BEKTSIS SMA 4 Banda Aceh dan Komunitas Seni lainnya. “Ini sebagai bentuk solidaritas kita antar sesama pegiat seni dan teater,” kata Dendi, Ketua Teater Rongsokan.

-

Arsip Blog

Recent Posts