Hormati Gus Dur, Imlek Tanpa Kembang Api

Bojonegoro - Ada yang berbeda dengan perayaan imlek di Bojonegoro tahun ini. Biasanya, malam puncak imlek selalu ditandai dengan pesta kembang api.

Tetapi, tahun ini hampir tidak ada pesta kembang api, karena umat Tri Dharma di Bojonegoro sepakat untuk mengenang dan menghormati Alm KH Abdurrahman Wakhid alias Gus Dur yang baru saja diperingati 40 hari meninggalnya.

Informasi yang diperoleh di lapangan, umat konghuchu di Bojonegoro tidak akan memperingati imlek dengan megah, karena meninggalnya sosok Gus Dur. Selama ini Gus Dur memang terkenal sangat dekat dengan warga Tionghoa, khususnya umat Tri Dharma.

Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Swie Bio Bojonegoro memastikan, perayaan imlek tahun ini akan digelar dengan sangat sederhana. "Sesuai dengan kesepakatan rapat panitia semalam, memang hasilnya seperti itu," kata Ketua TITD Bojonegoro, Haryanto, Jumat (12/2).

Dijelaskan, selain alasan Gus Dur yang cukup berjasa bagi umat, ada juga kendala pada izin menyalakan kembang api dari Polres Bojonegoro. Sebab, kembang api hasil sumbangan umat memiliki ledakan sangat besar dan Polres Bojonegoro menyarankan untuk mengurus ijin ke Polda Jatim.

"Namun, yang jelas alasan utamanya adalah baru saja diperingatinya 40 hari wafatnya mantan Presiden Gus Dur," sambungnya.

Menurut Haryanto, Gus Dur adalah merupakan pelopor peradaban kaum Tionghoa di Indonesia. Sehingga, tahun ini warga menyetujui kalau perayaan imlek diperingati sederhana.

Diterangkan, sejumlah acara sebenarnya sudah dipersiapkan mulai hari Sabtu. Yakni dengan dilakukan sembahyangan dan hiburan di gedung Tridarma.

Selanjutnya, pada hari Minggu dilanjutkan pawai barongsai dan reog keliling kota. Rangkaian kegiatan imlek tahun ini diharapkan bisa membawa kemakmuran untuk bumi Bojonegoro dan umat. [beritajatim.com/bar]

Sumber: http://www.inilah.com
-

Arsip Blog

Recent Posts