Jakarta - Islam yang diajarkan Wali Songo melalui media wayang mengutamakan akhlak yang baik dan mengajarkan toleransi.
"Belajar Islam dengan media wayang bisa melembutkan hati anak-anak. Jangan sampai mereka terkena pengaruh paham radikal," kata Ketua Rumah Amalia Agus Syafii, akhir pekan lalu.
Supaya anak-anak tidak terpengaruh paham radikal, ujar dia, mereka harus didekatkan pada budaya keislaman yang menjadi warisan Indonesia. Misalnya, menghafal Alquran dengan gerakan dan memberi corak pilihan bacaan supaya mereka tidak berpikiran sempit.
"Sebagai contoh memperkenalkan berbagai mahzab dalam Islam yang disebarkan oleh Imam Syafii, Imam Hanafi, Imam Maliki. Mahzab itu bukan hanya satu macam, tapi banyak, ini akan membuat anak-anak menghargai perbedaan," cetus Agus.
Anak-anak, terang Agus, juga harus diberitahu kalau paham dari Timur Tengah tidak sesuai dengan karakter bangsa. Mereka harus mengembangkan Islam yang keindonesiaan dan menghargai kearifan lokal sesuai dengan ajaran Islam.
Salah satu contoh Islam keindonesiaan adalah yang dipraktekkan oleh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
"Anak-anak harus dibentengi dari infiltrasi pemikiran radikal dengan belajar Islam yang berbasis budaya lokal," ujarnya.
Sumber: http://khazanah.republika.co.id