Palembang, Sumsel - Revitalisasi Pasar Cinde di Jalan Jenderal Sudirman Palembang bakal terealisasi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel menyepakati beberapa hal usulan yang diajukan PT Aldiron untuk mengubah pasar tersebut menjadi 12 lantai lewat kerja sama Bangun, Guna dan Serah atau Build, Operate and Transfer (BOT) selama 30 tahun.
Senior Business Development PT Aldiron, Atar Tarigan mengatakan, Plaza Cinde Aldiron yang berdiri di atas lahan seluas 6.810 meter persegi itu akan dibangun sebagai pusat perdagangan dan jasa, perkantoran. Aldiron menyiapkan beberapa konsep untuk Plaza Cinde nanti.
"Kita membuat konsep Songket Naga Besaung, di mana dinding pasar bermotif songket. Tetap mengutamakan heritage, ikon kehidupan urban, bangunan hijau dengan pemeliharaan murah dan efisien," terangnya di Griya Agung, Jalan Demang Lebar Daung Palembang, Rabu (4/3).
Dari bangunan setinggi 12 lantai itu, diperuntukkan untuk retail sebanyak 6 lantai. Dengan pengelompokkan lantai 1 dan 2 khusus pedagang lama. Lalu tiga lantai untuk lahan parkir, dan tiga lantai lagi untuk perkantoran. Bagian depan juga dibangun gedung untuk stasiun Monorel yang terhubung ke lantai 3 pasar menggunakan skybridge.
"Konsepnya pasar modern. Pedagang lama kita jamin mendapat prioritas menempati bangunan tersebut di Lantai 1 dan Lantai 2. Kita akan membuat pasar basah dan kering agar lebih sehat dan nyaman," ucapnya.
Diketahui saat ini ada 450 pedagang yang menempati di Pasar Cinde yang menempati 561 kios dan 281 unit los. Bila Plaza Cinde mulai dibangun 1 Oktober 2015, Aldion menargetkan gedung yang bakal menghabiskan biaya Rp225 miliar itu bisa ditempati pada bulan September tahun 2017.
Selain Aldiron yang mengajukan BOT ke Pemprov Sumsel. PT HLS juga menawarkan pembangunan Jakabaring Sportainment. Mereka akan membangun Arena Bowling dan Basket dalam satu tempat, Convention Center serta pusat perkantoran di dalam Jakabaring Sport City (JSC).
Bowling dan Basketball dibangun di atas lahan 2 hektar. Convention Centre di atas 4,5 hekta untuk pameran atau seminar yang bisa menampung 30 ribu orang sekaligus. Sedangkan taman rekreasi di atas lahan 7.5 hektar. PT HLS juga mengusulkan pembangunan hotel dan apartemen dengan kapasitas 500 kamar.
PT HLS setidaknya membutuhkan biaya USD 100 juta untuk membangun fasilitas yang dijadwalkan selesai Juli sampai dengan Agustus 2017 mendatang. Kemudian PT Praja Adikara Utama (Lippo Group) mengusulkan pembangunan mal dan hotel di lokasi ex-RS Ernaldi Bahar Palembang di atas lahan 13 hektar.
Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengatakan, usulan ketiga perusahaan yang mengajak pola BOT akan didiskusikan bersama DPRD Sumsel. "Rencana membuat Jakabaring Sportainment itu bagus. Arena Bowling dan Basket bisa digunakan saat Asian Games nanti. Kalau jadi, kita bisa undang klub NBA bermain," ujarnya.
Menyangkut rencana Pasar Cinde, Alex menegaskan pedagang lama mendapat tempat utama bila gedung selesai dibangun. "Bangunan sekarang ini merusak mata karena kumuh. Tapi nanti menjadi pasar modern," terangnya.
Ketua DPRD Sumsel, Giri Ramanda menambahkan, perusahaan yang membangun Pasar Cinde harus menyediakan lahan parkir lebih banyak lagi. Ia tak ingin kemacetan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman bertambah parah. "Jangan hanya membanun tapi menambah macet," ucapnya.
Sedangkan Kepala Bappeda Kota Palembang, M Safri Nungcing mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) akan mengalihkan pedagang lama di Jalan Cinde Welan selama pembangunan. Sementara Jalan Cinde Welan akan ditutup sementara waktu.
"Kita mengusulkan perusahaan membangun tempat parkir khusus untuk pengendara di Jalan Jenderal Sudirman. Jadi bukan hanya untuk Pasar Cinde saja," terangnya.
Sumber: http://palembang.tribunnews.com