Festival Tunggal Tiga Tampilkan Kesenian Diki Pano

Padang, Sumbar - Kesenian khas Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Diki Pano, ditampilkan dalam "Festival Tanggal Tiga" yang digelar 3 April 2015 pukul 20.00 WIB di Ladang Tari Nan Jombang, Balai Baru Kota Padang.

"Kesenian ini sudah ada sejak zaman perjuangan Tuanku Imam Bonjol. Digunakan sebagai sarana propaganda untuk mendukung perjuangan melawan penjajah," kata Andermi, pengurus Sanggar Bundo Kanduang Pasaman yang akan menampilkan kesenian tersebut di Padang, Jumat.

Diki Pano adalah nyanyian pantun adat yang diiringi musik yang dihasilkan oleh alat musik pukul yang disebut Pano atau Pano-pano atau biasa juga disebut Pipano.

Dia mengatakan Diki Pano dimainkan oleh tiga orang yang duduk berhadapan. Pukulan terhadap alat musik pukul yang membuat irama disebut "guguah".

"Guguah terbagi atas beberapa jenis. Di antaranya murai kancak, guguah panapa jatuah ka dantang, guguah panjang, guguah tupai dan bagaluik," kata dia.

Selain Diki Pano, Sanggar Bundo Kanduang juga memainkan Ronggeng Pasaman dalam acara tersebut di Ladang Tari Nan Jombang, Balai Baru Padang pukul 20.00 WIB.

Sanggar itu, katanya akan didampingi anggota DPRD Pasaman, Akhmad Khadafi yang juga adalah pembina sanggar.

Sementara itu koreografer "Impressa Dance Company" yang juga menjadi pelaksana "Festival Tanggal Tiga Nan Jombang", Joni Andra mengatakan Diki Pano dan Ronggeng Pasaman tersebut sudah pernah ditampilkan pada Festival tanggal 3 Nobember 2013.

"Penampilannya mendapatkan apresiasi dari penonton," katanya.

Kekhasan kesenian tradisi itu menurutnya menarik untuk kembali ditampilkan, karena itu panitia festival mengundang Sanggar Bundo Kanduang untuk menampilkannya lagi.

-

Arsip Blog

Recent Posts