Ambon, Maluku - Pelaksanaan Festival Timba Laor yang dilakukan Pemkot Ambon sebenarnya sudah berjalan sesuai waktu namun ternyata dalam pelaksanaannya hasil yang diperoleh menurun.
Kabag Humas dan Protokol Pemkot Ambon, Joy Adriaansz kepada Siwalima di Balai Kota Ambon, Senin (9/3) mengaku pelaksanaan festival tersebut sudah sesuai dengan waktunya namun hasil tangkapan yang diperoleh masyarakat jauh dari harapan.
“Memang hasil tangkapan yang didapat oleh masyarakat tidak banyak seperti tahun-tahun sebelumnya. Jadi tahun ini bukan festivalnya yang gagal namun hasil jumlah tangkapan berkurang,” ungkapnya.
Dijelaskan, di awal proses timba laor pada sore hari memang tidak banyak yang berhasil ditangkap. Namun saat sudah larut malam ternyata laor yang naik ke permukaan bertambah banyak.
“Hasil tangkapan langsung diolah oleh warga masyarakat dan disantap bersama oleh warga yang datang menyaksikan festival pesta rakyat timba laor tersebut,” jelas Adriaansz.
Dikatakan, festival ini juga digelar bukan hanya sehari namun beberapa hari kedepan sehingga dipresdiksi pada Senin (9/3) malam, laor akan muncul dengan jumlah yang sangat banyak dibandingkan hari sebelumnya.
“Kegiatan yang dilakukan oleh pemkot memang bukan hanya sehari tetapi beberapa hari kedepan dan sudah dipastikan jumlah laoor yang akan ditangkap juga sudah pasti banyak sekali,” katanya.
Ia menambahkan, Festival Timba Laor ini sengaja dikemas pemerintah untuk menarik minat pariwisata karena ini menjadi budaya turun temurun.
Senada dengan Adriaansz, salah satu Panitia Festival Timba Laor, Jusuf Latumeten mengaku kekecewaan warga yang menghadiri festival tersebut disebabkan hasil yang diperoleh sangat sedikit. “Waktu pelaksanaannya memang sudah tepat namun hanya ada kesalahan sedikit saat pelaksanaan pembukaan festival yang membuat banyak masyarakat hanya mendapatkan sedikit laor,” jelas Latumeten kepada wartawan di Baileo Rakyat Belakang Soya, Senin (9/3).
Menurutnya, seharusnya pelaksanaan pembukaan festival harus dimulai sebelum pukul 18.00 WIT. “Jadi laor itu bukan tunggu kita namun kita yang menunggu laor muncul ke permukaan air. Saat proses timba laor itu maka tidak boleh ada yang ribut,” ungkapnya.
Ia menambahkan, proses timba laor juga bukan hanya berlangsung Minggu (8/3) malam saja, namun masih berlangsung dalam beberapa hari kedepan.
“Saya yakin pada malam berikutnya pasti ada masyarakat bisa mendapatkan laor dengan jumlah yang banyak karena tidak ada kegiatan pembukaan yang sangat ramai seperti hari kemarin,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, pembukaan festival dilakukan Minggu (8/3) oleh Sekkot AG Latuheru. Sesuai perencanaan, festival tersebut bukan hanya sebatas timba laor dan langsung dilakukan pengolahan hingga makanan yang langsung disantap.
Sumber: http://www.siwalimanews.com