Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah setempat menggelar lomba desain motif batik yang didasarkan pada tiga motif batik khas Yogyakarta yaitu ceplok, parang dan semen.
"Lomba desain motif batik ini terbuka untuk umum, tidak dibatasi domisili. Peserta bisa berasal dari mana saja," kata Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Rabu.
Peserta lomba sudah bisa melakukan pendaftaran mulai Rabu (18/3) dan penyerahan karya dilayani paling lambat pada 7 Mei stempel pos. Karya diserahkan atau dikirimkan ke panitia lomba desain motif batik yang berada di Griya UMKM Kota Yogyakarta.
Tri berharap, jumlah karya yang masuk ke panitia lomba bisa mencapai setidaknya 100 desain motif batik.
Peserta diminta menyerahkan karya dalam bentuk sketsa yang digambar di kertas berukuran A3. Panitia kemudian akan menyeleksi karya yang masuk dan memilih 20 desain terbaik.
Desain yang terpilih tersebut kemudian akan dituangkan dalam batik tulis di kain sepanjang dua meter. "Kami akan memilih enam karya terbaik untuk ditetapkan sebagai pemenang," katanya.
Sebanyak 14 peserta yang karyanya tidak terpilih akan memperoleh kompensasi uang sebesar Rp300.000, sedangkan enam peserta lainnya akan memperebutkan hadiah berupa uang tunai antara Rp2 juta hingga Rp10 juta.
Seluruh desain yang masuk, lanjut dia, akan menjadi hak milik dari Dekranasda Kota Yogyakarta.
"Desain dari pemenang akan digunakan sebagai seragam bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Namun, karya yang terpilih belum tentu karya dari pemenang pertama," katanya.
Sementara itu, Kepala Departemen Pengembangan Mutu Kerajinan Dekranasda Kota Yogyakarta Lia Mustafa mengatakan, lomba desain motif batik yang dilakukan Kota Yogyakarta tersebut tidak meniru lomba yang sama yang telah dilakukan di kabupaten lain di DIY.
"Kami mendasarkan lomba ini pada motif batik tradisional yang sudah ada, bukan mengangkat motif yang benar-benar baru seperti di daerah lain," katanya.
Ia berharap, peserta bisa mengkreasikan motif batik yang inovatif beradasarkan motif ceplok, parang dan semen termasuk menjaga filosofi yang dimiliki ketiga motif tradisional itu.
Desain batik dari peserta juga akan dipamerkan di Griya UMKM Kota Yogyakarta.
Sumber: http://www.antaranews.com