Etnis Sumut Menyatu di Kirab Budaya Jawa

Medan, Sumut - Sejumlah kesenian dan kebudayaan etnis di Sumatera Utara (Sumut) menyatu dalam gelaran Kirab Budaya Jawa di Lapangan Benteng, Medan, Senin (6/4). Selain dari Jawa, kesenian daerah Melayu dan Mandailing juga ditampilkan sebagai bentuk apresiasi dan silaturahim masyarakat Sumut.

“Mandailing berpartisipasi dengan gordang sambilan. Etnis Melayu hadir menampilkan senandung Melayu. Ini membuktikan masyarakat Jawa selalu bergandengan tangan dengan semua etnis di Sumut,” kata Ketua Panitia Kirab Budaya Jawa, KRT Hardi Mulyono Kartonagoro Surbakti.

Acara kebudayaan yang dihadiri seribuan orang ini juga dimeriahkan penampilan seniman campursari, Didi Kempot; reog, kuda lumping, debus, dan atraksi kebudayaan ini mampu menyedot ribuan pengunjung yang ingin menyaksikan penampilan dari masing-masing peserta kirab. Cuaca panas tidak menyurutkan niat masyarakat menyaksikan Kirab Budaya Jawa.

Bahkan, warga dari berbagai daerah di Medan dan sekitarnya mulai memadati kawasan Lapangan Merdeka sejak pukul 10.00 WIB untuk ikut bergabung. Turut hadir Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho; Ketua DPRD Sumut, Ajib Shah; Ketua Tim Penggerak PKK Sumut, Sutias Handayani; Wali Kota Meda, Dzulmi Eldin; Sultan Serdang, Tengku Ahmad Talaa; dan perwakilan Sultan Deli, serta beberapa tokoh etnis lainnya.

Hardi menegaskan, masyarakat Jawa di Sumut sejak dahulu kala berupaya sekuat tenaga terus memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah bersama masyarakat lainnya di Sumut. Kirab Budaya Jawa digelar Forum Masyarakat Jawa Sumut untuk menyampaikan sikapnya mendukung pembangunan Sumut yang berkelanjutan. “Kegiatan ini tak lain untuk mempererat tali persaudaraan.

Orang Jawa itu mengedepankan musyawarah dan komunikasi, mana tahu ada perbedaan,” ucapnya. Ketua DPRD Sumut, Ajib Shah, menyampaikan, Sumut memiliki kekayaan alam melimpah, juga keanekaragaman agama dan budaya yang menjadi aset penting untuk dijaga dan dilestarikan.

Tentunya ini membutuhkan dukungan berbagai pihak. Dia berharap Kirab Budaya Jawa tidak menjadi yang pertama dan terakhir, tapi harus berkelanjutan dalam pembangunan Sumut. “Mari kita jaga agar ke depannya anak cucu kita dapat mengenali budayanya,” kata Ajib. Sementara itu, Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho, dalam kesempatan itu menyampaikan, semua sepakat bahwa Sumut adalah provinsi yang memiliki keberagaman.

Hal itu selama ini menjadi kebanggaan masyarakat Sumut di level nasional. Di sisi lain, pembangunan juga memerlukan suasana kondusif. “Untuk itu keberagaman yang menjadi modal selama ini terhadap pembangunan Provinsi Sumut harus terus dipertahankan,” katanya.

Dia juga berharap dukungan ini dilakukan dengan cara proaktif. Elemen masyarakat lainnya harus diajak juga untuk bersama membangun Sumut. Ke depannya, Sumut diharapkan menjadi provinsi yang berdaya saing, maju, dan sejahtera. “Hari ini adalah deklarasi. Hari mendatang adalah kerja, kerja dan kerja untuk membangun Sumut,” ucapnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts