Bandung, Jabar - Balai Taman Budaya Jawa Barat menggelar kesenian tradisional Terebang Buhun Pusaka Cisitu Kab. Sumedang. Kesenian tradisional terebang yang awalnya pada abad ke 13 sebagai media tradisi agraris dan kemudian menjadi sarana syiar agama Islam merupakan hasil program pewarisan seni tradisional tahun 2015.
Meski kesenian Terebang Buhun Pusakan Cisitu asal Dusun Pangjeleran, Ds. Cigintung, Kec. Cisitu Kab. Sumedang, sudah jarang ditampilkan dan nyaris punah, namun ratusan pelajar yang memenuhi Teater Tertutup Balai Taman Budaya Jawa Barat, Rabu (8/4/2015) merasa terhibur. Bahkan diakhir pagelaran tembang “Buah Kawung”, “Geboy” dan di pungkas tembang “Tumbila”, yang dilantunkan Mamah Rodiah Si Madu, dipaksa untuk turut menari.
Bagai terhipnotis Kepala Balai Taman Budaya, Muhammad Darajatun dan belasan anak sekolah langsung menari diatas panggung. Tidak berlangsung lama, puluhan anak lainnya turut naik dan lainnya menari didepan panggung.
“Kini kesenian (Terebang) tersebut sudah hampir punah. Karenanya melalui program pewarisan kesenian tradisional kembali kami (Balai Taman Budaya Jabar) angkat kembali dan mereka yang menyaksikan dari kalangan pelajar,” ujar Mohammad Darajatun yang tidak menyangka apresiasi penonton dari kalangan anak-anak sekolah masih sangat tinggi terhadap kesenian tradisional.
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com
Meski kesenian Terebang Buhun Pusakan Cisitu asal Dusun Pangjeleran, Ds. Cigintung, Kec. Cisitu Kab. Sumedang, sudah jarang ditampilkan dan nyaris punah, namun ratusan pelajar yang memenuhi Teater Tertutup Balai Taman Budaya Jawa Barat, Rabu (8/4/2015) merasa terhibur. Bahkan diakhir pagelaran tembang “Buah Kawung”, “Geboy” dan di pungkas tembang “Tumbila”, yang dilantunkan Mamah Rodiah Si Madu, dipaksa untuk turut menari.
Bagai terhipnotis Kepala Balai Taman Budaya, Muhammad Darajatun dan belasan anak sekolah langsung menari diatas panggung. Tidak berlangsung lama, puluhan anak lainnya turut naik dan lainnya menari didepan panggung.
“Kini kesenian (Terebang) tersebut sudah hampir punah. Karenanya melalui program pewarisan kesenian tradisional kembali kami (Balai Taman Budaya Jabar) angkat kembali dan mereka yang menyaksikan dari kalangan pelajar,” ujar Mohammad Darajatun yang tidak menyangka apresiasi penonton dari kalangan anak-anak sekolah masih sangat tinggi terhadap kesenian tradisional.
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com