Kujang Diusulkan Jadi Warisan Budaya Dunia

Bandung, Jabar - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyampaikan tentang tahapan usulan senjata khas Jawa Barat, kujang, sebagai warisan budaya dunia tak benda ke Badan Dunia PBB UNESCO.

Usulan itu kini dalam pembahasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). ”Usulan kujang ke UNESCO itu kini sudah sampai tingkat pusat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Wahyu Iskandar seusai dialog bersama tokoh inspiratif Jawa Barat dan peresmian Tugu Kujang di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Dia menuturkan, usulan kujang ke UNESCO itu sudah melalui proses pembahasan di tingkat kota/kabupaten dan provinsi sebelum diserahkan kepada pemerintah pusat. Selain kujang, ada Seni Topeng, Pencak Silat, Angklung, dan Sisingaan yang akan diusulkan ke UNESCO untuk ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. ”Secara nasional tidak hanya kujang yang kami usulkan, melainkan ada 77 warisan tak benda yang diusulkan ke UNESCO,” sebutnya.

Dia menegaskan, usulan kujang itu bukti keseriusan Pemerintah Provinsi Jabar dalam menjaga warisan leluhur. Selain itu juga agar mendapat pengakuan secara internasional sehingga tidak ada negara lain yang mengklaimnya. ”Usulan itu kami sampaikan karena ingin ada pengakuan secara internasional, jangan sampai ada pengakuan dari negara lain,” katanya.

Dia menegaskan, Pemerintah Provinsi Jabar yang dipimpin Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar serius menjaga dan mengembangkan kebudayaan dan kesenian. Keseriusan itu diwujudkan dengan menerbitkan peraturan daerah (perda) tentang berbagai kebudayaan dan kesenian serta membentuk Dewan Kebudayaan. ”Saya kira di Indonesia tidak ada Dewan Kebudayaan. Ini langkah konkret di bidang kebudayaan,” ujarnya.

Sementara itu, Dewan Mahasiswa UIN Bandung membangun Tugu Kujang di lingkungan kampus sebagai upaya mengenalkan dan menjaga warisan budaya Jawa Barat. ”Membangun Tugu Kujang ini gagasan dari Dewan Mahasiswa UIN yang peduli terhadap kebudayaan Jawa Barat,” kata Ketua Dewan Mahasiswa UIN Bandung Sarief Saefuloh. Pembuatan Tugu Kujang setinggi 2,5 meter itu menghabiskan dana puluhan juta rupiah.

Kujangnya dibuat dari bahan kuningan. ”Biayanya dari mahasiswa, jadi tidak ada bantuan dari pemerintah maupun kampus. Besaran dananya puluhan juta rupiah,” katanya. Sarief berharap, keberadaan tugu kujang dalam kampus itu dapat menjadi ruang publik bagi mahasiswa UIN dalam melakukan berbagai aktivitas.

Selain itu, senjata khas Jawa Barat itu juga dapat dikenal oleh seluruh kalangan mahasiswa UIN yang datang dari berbagai daerah. Kepala Subbagian Humas UIN Bandung Saefudin menambahkan, pihak kampus mengapresiasi inisiatif mahasiswa membangun Tugu Kujang dalam kampus. Dia berharap keberadaan tugu itu dapat mengingatkan kepada mahasiswa pada setiap generasi tentang pusaka warisan orang tua Jawa Barat terdahulu.

-

Arsip Blog

Recent Posts