Malaysia dan Indonesia Ingin Standardisasi Bahasa Melayu

Jakarta - Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim mengungkap rencana pemerintah Malaysia dan Indonesia untuk melakukan standardisasi bahasa Melayu. Dia mengaku telah membahas soal ini dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menurut Hashim, akar bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia sama, yaitu bahasa Melayu. “Kami ingin cari jalan dalam (diplomasi) people to people, dalam bahasa kita. Kami ingin supaya bahasa ini distandardisasi,” kata Hashim ketika mengunjungi kantor Tempo, Senin, 23 Maret 2015.

Dubes Hashim menyebut bahasa bukan hanya alat komunikasi tapi juga untuk keperluan keilmuan dan bisnis. Bahkan dia berniat membuat bahasa Melayu mendunia. “Kita jadikan bahasa internasional,” katanya.

Saat ini masih ada perbedaan mencolok dalam bahasa Indonesia dengan bahasa Malaysia. Hashim mencontohkan kalimat “saya jemput ke rumah saya”. Bagi orang Malaysia, kalimat itu berarti seseorang menyambut orang lain di rumahnya. Sementara di Indonesia itu berarti seseorang menanti orang lain datang untuk menjemput. Belum lagi soal akronim alias singkatan kata. Hashim mengaku kewalahan memahami singkatan-singkatan baru dalam bahasa pergaulan di Indonesia.

Untuk itu, Malaysia dan Indonesia ingin membentuk sebuah badan pengurus masalah bahasa. Malaysia menunjuk Sri Rais Yatim, mantan Menteri Penerangan dan Kebudayaan, sebagai perwakilannya di badan tersebut. “Kami anggap dia middle person kami,” ujar Dubes Hashim.

Mereka bahkan sudah memiliki Yayasan Ikatan Rakyat Malaysia-Indonesia untuk memayungi isu-isu bahasa dan budaya. Sementara, untuk perwakilan Indonesia, Hashim masih menunggu informasi dari JK. Selain dengan JK, Hashim pun telah berbicara dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan untuk kerja sama dalam bidang budaya dan bahasa.

-

Arsip Blog

Recent Posts