Pekanbaru, Riau - Orang suku laut makin terpinggir dari peradaban mereka karena berbagai faktor. Ironisnya, pemerintah daerah juga tak peduli pada komunitas suku laut ini.
“Padahal orang laut sangat berjasa pada Melayu dan dunia kemelayuan. Tapi pejabat yang kebanyakan orang kita Melayu juga banyak yang tak peduli pada orang suku laut,’’ ujar Direktur Lembaga Bahasa dan Budaya Orang Laut Indonesia, Haryono.
Hal itu dikatakannya kepada Riaupos.co, Senin (6/4) di Pekanbaru. Orang laut yang kerap disebut juga orang Duanu ini, menurut Haryono memiliki kontribusi penting bagi sejarah dan perkembangan dunia Melayu. Menurut dosen Prodi PPKN Jurusan IPS FKIP Unri ini, orang laut adalah komunitas yang menemukan Selat Melaka.
Orang laut juga yang selalu menjaga raja-raja Melayu, terutama saat mereka berada di kawasan laut. Pendirian Kerajaan Indragiri, Kerajaan Siak, dan beberapa kerajaan Melayu berbasis kelautan lainnya juga tak lepas dari andil orang laut.
“Karena di masa ini menjelajahi laut ini perlu keahlian khusus. Orang laut yang ahli dan sebagai pemandu apapun,’’ ujarnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, pemerintah daerah perlu benar-benar memperhatikan orang laut. Saat ini, kondisi mereka yang masuk dalam komunitas adat terpencil (KAT) ini sangat memprihatinkan. Jumlahnya menyusut, kurang dari 50 ribu jiwa. Bahasanya nyaris hilang. Budayanya juga satu per satu lepas. ‘’Tolong pemerintah, perhatikanlah kami,’’ ujarnya.
Sumber: http://www.riaupos.co