Karimun, Kepri - Tradisi pemasangan lampu colok, kerap dilakukan sebagian umat Islam di Kabupaten Karimun , khususnya menjelang hari-hari perayaan Lebaran Idul Fitri.
Meski tak lagi diperlombakan, namun ajakan warga agar melestarikan tradisi ini menjadi kegiatan yang unik .
Hal ini diungkapkan kepala Dinas Pariwisata Seni Budaya (Dinparsebut) Karimun, Syuryaminsyah.
“Sudah tiga tahun tak ada kan? Meski tak ada lagi festival lampu colok, tapi kita mengajak masyarakat agar tetap melestarikannya. Ini tradisi budaya asli daerah kita yang patut kita lestarikan bersama,” kata pria yang kerap disapa Wak Min kepada Tribun.
Sejak tiga tahun lalu, Dinparsebud Karimun tidak lagi meniadakan kegiatan lomba, atau kegiatan bertajuk festival lampu colok.
Alasannya, kala itu Karimun kesulitan bahan bakar sehingga Bupati Karimun Nurdin Basirun mengistruksikan Dinparsebud agar festival lampu colok ditiadakan karena penggunaan bahan bakar yang berlebihan.
“Pak bupati yang (Nurdin Basirun) minta festival lampu colok ditiadakan saja. Alasannya saat ini kita krisis BBM (bahan bakar minyak) dan lampu colok butuh itu banyak BBM,” kata Kepala Dinas Pariwisata Seni Budaya Karimun Syuryaminsyah kepada Tribun.
Sumber: http://batam.tribunnews.com