Maluku - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSDA) Jenderal TNI George Toisutta mengatakan, TNI AD siap menyukseskan Sail Banda yang dijadwalkan Juli - Agustus 2010 karena kegiatan ini merupakan tangggung jawab semua komponen bangsa Indonesia.
"Ini program nasional yang bertaraf internasional sehingga jajaran TNI-AD ikut bertangggung jawab atas suksesnya kegiatan bahari di Maluku ini," katanya di Ambon, Selasa usai melantik Mayjen TNI Hatta Syafruddin sebagai Pangdam XVI/Pattimura menggantikan Mayjen TNI M.Noer Muis.
Mayjen Noer Muis yang hobi selam, kata KSAD, selama bertugas di Maluku dan Maluku Utara telah ditugaskan untuk mengabadikan pesona bawah laut dua provinsi ini untuk dipromosikan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Smbil menunjuk kulit Mayjen Muis yang tampak hitam, Jenderal George Toisutta mengatakan, ini karena pengaruh menyelam di sejumlah perairan Maluku dan Maluku Utara.
"Mantan Pangdam kulitnya hitam karena ditugaskan untuk mempersiapkan dokumen bawah laut Maluku yang memiliki pesona indah sejak penempatannya satu tahun tujuh bulan yang lalu. Jadi ini komitmen TNI-AD dalam menindaklanjuti kepentingan Sail Banda harus sukses," katanya.
KSAD juga memastikan Mayjen Muis ditempat tugasnya yang baru yakni Pangdam I Bukit Barisan di Medan, Sumut tetap siap menyukseskan Sail Banda dengan menyebarluaskan hasil pemotretan bawah laut hingga 31 Januari 2010.
"Setelah menerima kedatangan Mayjen TNI Hatta Syafruddin pada Minggu pagi (31/1) masih menyempatkan diri melakukan pemotretan di perairan desa Tulehu, pulau Ambon dan ternyata menemukan air panas yang bisa mematangkan telur dan jagung," ujarnya.
KSAD menjamin mantan Pangdam XVI/Pattimura ini senantiasa siap menyukseskan Sail Banda walaupun tidak bertugas di Maluku lagi.
"Saya menjamin tugas menyukseskan Sail Banda itu diemban Mayjen Muis dan bersangkutan pada menjelang maupun puncak kegiatan tersebut diizinkan berada di Maluku," katanya.
Mayjen TNI M.Noer Muis berjanji tetap mempromosikan Sail Banda dengan menyebarluaskan hasil potret bawah lautnya di sejumlah perairan di Maluku.
"Saya sudah menyatu dengan alam bawah laut Maluku yang sangat menawan, makanya saya berkomitmen tetap mempromosikan Sail Banda biar telah dipercayakan sebagai Pangdam I/Bukit Barisan," katanya.
Mayjen Muis mengatakan, setelah sertijab, ia akan ke Jakarta.
"Saya diberi kehormatan oleh Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu untuk memamerkan hasil potret bawah laut Maluku di acara peluncuran Sail Banda di Jakarta pada 3 Februari 2010," ujarnya.
Maluku dengan luas 712.479,69 kilometer persegi, 92,4 persen merupakan laut dan memiliki pesona bawah laut sangat indah.
Apalagi didukung dengan air panas di bawah laut seperti di perairan desa Tulehu, pulau Ambon yang ternyata bisa dimanfaatkan untuk mematangkan telur dan jagung.
"Saya baru temukan pesona bawah laut itu pada Minggu pagi (31/1) dan membuktikannya dengan mematangkan telur dan jagung di sana," kata Muis.
Dia akan membuat paket khusus hasil penyelamannya itu di perairan desa Tulehu dengan judul "Ayo Mari Memasak di Bawah Laut Maluku" melalui penyebaran DVD, baik di Medan (wilayah kerja Kodam I) dan berbagai pameran nasional maupun internasional.
"Saya pergi ke Medan, tapi hati ini tinggal di Maluku karena memiliki pesona bawah laut yang sebenarnya merupakan aset strategis dalam mendukung pembangunan, pemerintahan dan pelayanan sosial bila dikelola secara profesional," ujar Mayjen Noer Muis. (rs/RS/ant)
Sumber: http://beritadaerah.com
"Ini program nasional yang bertaraf internasional sehingga jajaran TNI-AD ikut bertangggung jawab atas suksesnya kegiatan bahari di Maluku ini," katanya di Ambon, Selasa usai melantik Mayjen TNI Hatta Syafruddin sebagai Pangdam XVI/Pattimura menggantikan Mayjen TNI M.Noer Muis.
Mayjen Noer Muis yang hobi selam, kata KSAD, selama bertugas di Maluku dan Maluku Utara telah ditugaskan untuk mengabadikan pesona bawah laut dua provinsi ini untuk dipromosikan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Smbil menunjuk kulit Mayjen Muis yang tampak hitam, Jenderal George Toisutta mengatakan, ini karena pengaruh menyelam di sejumlah perairan Maluku dan Maluku Utara.
"Mantan Pangdam kulitnya hitam karena ditugaskan untuk mempersiapkan dokumen bawah laut Maluku yang memiliki pesona indah sejak penempatannya satu tahun tujuh bulan yang lalu. Jadi ini komitmen TNI-AD dalam menindaklanjuti kepentingan Sail Banda harus sukses," katanya.
KSAD juga memastikan Mayjen Muis ditempat tugasnya yang baru yakni Pangdam I Bukit Barisan di Medan, Sumut tetap siap menyukseskan Sail Banda dengan menyebarluaskan hasil pemotretan bawah laut hingga 31 Januari 2010.
"Setelah menerima kedatangan Mayjen TNI Hatta Syafruddin pada Minggu pagi (31/1) masih menyempatkan diri melakukan pemotretan di perairan desa Tulehu, pulau Ambon dan ternyata menemukan air panas yang bisa mematangkan telur dan jagung," ujarnya.
KSAD menjamin mantan Pangdam XVI/Pattimura ini senantiasa siap menyukseskan Sail Banda walaupun tidak bertugas di Maluku lagi.
"Saya menjamin tugas menyukseskan Sail Banda itu diemban Mayjen Muis dan bersangkutan pada menjelang maupun puncak kegiatan tersebut diizinkan berada di Maluku," katanya.
Mayjen TNI M.Noer Muis berjanji tetap mempromosikan Sail Banda dengan menyebarluaskan hasil potret bawah lautnya di sejumlah perairan di Maluku.
"Saya sudah menyatu dengan alam bawah laut Maluku yang sangat menawan, makanya saya berkomitmen tetap mempromosikan Sail Banda biar telah dipercayakan sebagai Pangdam I/Bukit Barisan," katanya.
Mayjen Muis mengatakan, setelah sertijab, ia akan ke Jakarta.
"Saya diberi kehormatan oleh Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu untuk memamerkan hasil potret bawah laut Maluku di acara peluncuran Sail Banda di Jakarta pada 3 Februari 2010," ujarnya.
Maluku dengan luas 712.479,69 kilometer persegi, 92,4 persen merupakan laut dan memiliki pesona bawah laut sangat indah.
Apalagi didukung dengan air panas di bawah laut seperti di perairan desa Tulehu, pulau Ambon yang ternyata bisa dimanfaatkan untuk mematangkan telur dan jagung.
"Saya baru temukan pesona bawah laut itu pada Minggu pagi (31/1) dan membuktikannya dengan mematangkan telur dan jagung di sana," kata Muis.
Dia akan membuat paket khusus hasil penyelamannya itu di perairan desa Tulehu dengan judul "Ayo Mari Memasak di Bawah Laut Maluku" melalui penyebaran DVD, baik di Medan (wilayah kerja Kodam I) dan berbagai pameran nasional maupun internasional.
"Saya pergi ke Medan, tapi hati ini tinggal di Maluku karena memiliki pesona bawah laut yang sebenarnya merupakan aset strategis dalam mendukung pembangunan, pemerintahan dan pelayanan sosial bila dikelola secara profesional," ujar Mayjen Noer Muis. (rs/RS/ant)
Sumber: http://beritadaerah.com