Jakarta - Festival Danau Sentani yang akan digelar selama lima hari mulai 1 Juni 2010 bertujuan untuk memunculkan kesadaran masyarakat Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Konsultan Pariwisata Jayapura, Mian Simanjutak mengatakan hal itu di di LKBN Antara, Senin (1/2/2010) sore, bersama dengan Bupati Jayapura Habel Melkias Suwae.
Menurut Mian, festival yang akan menampilkan berbagai budaya yang ada di Jayapura itu memang bertujuan untuk menjadikan daerah itu sebagai salah satu tujuan wisata. "Di saat Jayapura menjadi tujuan wisata nantinya, maka masyarakat sudah siap menerimanya sehingga bisa memberikan manfaat langsung kepada masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan, sebagian masyarakat belum siap menerima kedatangan wisatawan sehingga masih dibutuhkan waktu lagi untuk menyadarkannya akan pentingnya wisata. "Jangan sampai nantinya masyarakat hanya akan menjadi penonton saat wisatawan asing datang. Jika itu yang terjadi maka masyarakat justru melakukan tindakan negatif, misalnya merusak obyek wisata," ujarnya.
Sementara itu Bupati Habel mengatakan, Pemerintah Kabupaten Jayapura akan terus mempublikasikan kegiatan wisata itu ke berbagai daerah di Indonesia termasuk ke luar negeri.
Ia mengatakan, festival itu akan menampilkan berbagai macam budaya di Jayapura tetapi juga budaya asal daerah lain yang berkembang di daerahnya. "Di Jayapura juga ada wayang kulit dari Jawa. Makanya, juga ada pertunjukan wayang semalam suntuk," katanya mencontohkan.
Salah satu atraksi budaya yang pernah ditampilkan di festival itu adalah menari di atas perahu sebagai bagian dari budaya adat Sentani. Menari di atas perahu itu membutuhkan kemampuan khusus sebab bisa menyebabkan perahu oleng dan tercebur ke air.
Menari di atas perahu itu biasanya dilakukan saat warga membawa kayu yang akan dipakai untuk membuat rumah pertemuan adat.
Selain itu, kata Habel, ada atraksi merokok di atas air yang dilakukan oleh wanita yang tinggal di sekitar Danau Sentani. Kegiatan merokok itu dilakukan untuk melawan rasa dingin saat mereka menyelam danau untuk menangkap ikan.
"Sebelum masuk ke danau, wanita itu merokok lalu bagian apinya dimasukkan ke dalam mulut. Dengan api rokok dalam mulut mereka masuk ke dalam danau untuk menangkap ikan," katanya.
Sumber: http://travel.kompas.com
Konsultan Pariwisata Jayapura, Mian Simanjutak mengatakan hal itu di di LKBN Antara, Senin (1/2/2010) sore, bersama dengan Bupati Jayapura Habel Melkias Suwae.
Menurut Mian, festival yang akan menampilkan berbagai budaya yang ada di Jayapura itu memang bertujuan untuk menjadikan daerah itu sebagai salah satu tujuan wisata. "Di saat Jayapura menjadi tujuan wisata nantinya, maka masyarakat sudah siap menerimanya sehingga bisa memberikan manfaat langsung kepada masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan, sebagian masyarakat belum siap menerima kedatangan wisatawan sehingga masih dibutuhkan waktu lagi untuk menyadarkannya akan pentingnya wisata. "Jangan sampai nantinya masyarakat hanya akan menjadi penonton saat wisatawan asing datang. Jika itu yang terjadi maka masyarakat justru melakukan tindakan negatif, misalnya merusak obyek wisata," ujarnya.
Sementara itu Bupati Habel mengatakan, Pemerintah Kabupaten Jayapura akan terus mempublikasikan kegiatan wisata itu ke berbagai daerah di Indonesia termasuk ke luar negeri.
Ia mengatakan, festival itu akan menampilkan berbagai macam budaya di Jayapura tetapi juga budaya asal daerah lain yang berkembang di daerahnya. "Di Jayapura juga ada wayang kulit dari Jawa. Makanya, juga ada pertunjukan wayang semalam suntuk," katanya mencontohkan.
Salah satu atraksi budaya yang pernah ditampilkan di festival itu adalah menari di atas perahu sebagai bagian dari budaya adat Sentani. Menari di atas perahu itu membutuhkan kemampuan khusus sebab bisa menyebabkan perahu oleng dan tercebur ke air.
Menari di atas perahu itu biasanya dilakukan saat warga membawa kayu yang akan dipakai untuk membuat rumah pertemuan adat.
Selain itu, kata Habel, ada atraksi merokok di atas air yang dilakukan oleh wanita yang tinggal di sekitar Danau Sentani. Kegiatan merokok itu dilakukan untuk melawan rasa dingin saat mereka menyelam danau untuk menangkap ikan.
"Sebelum masuk ke danau, wanita itu merokok lalu bagian apinya dimasukkan ke dalam mulut. Dengan api rokok dalam mulut mereka masuk ke dalam danau untuk menangkap ikan," katanya.
Sumber: http://travel.kompas.com