Pontianak - Kerajaan Amantubillah di Mempawah Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat, akan menggelar Perayaan Robo-robo memperingati kedatangan pendiri kota Mempawah, Opu Daeng Manambon, 10 Pebruari 2010.
Wakil Panitia Napak Tilas Berdirinya Keraton Amantubillah 2010, Syaiful di Pontianak, Selasa, mengatakan Perayaan Robo-robo yang diperingati setiap Rabu akhir bulan Safar sebagai bentuk mengenang kedatangan Opu Daeng Manambon.
Ia menjelaskan, sebagai layaknya napak tilas kedatangan Opu Daeng Manambon ke Mempawah, pihaknya juga menyelenggarakan ritual serupa mulai dari awal kedatangan pendiri itu di Kuala Mempawah yang disambut dengan iring-iringan perahu yang berisi ratusan prajurit dan perahu lancang kuning yang digunakan raja masa itu.
Adapun agenda Perayaan Robo-robo yang akan digelar antara lain, ritual penyambutan di Kuala Mempawah Pangeran Ratu Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, oleh para prajurit kerajaan. Kemudian dilanjutkan ritual buang-buang sesaji ke laut sebagai tolak bala, makan saprahan yang juga sebelumnya dilakukan oleh Opu Daeng Manambon bersama prajurit dan masyarakat Mempawah.
Selain itu, acara tambahan pihak panitia juga menggelar kirab benda-benda pusaka Kerajaan Amantubillah, setelah itu benda yang telah diarak keliling Kota Mempawah menjalani ritual pembersihan di Keraton Amantubillah.
Panitia telah mengundang semua keraton yang ada di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura untuk menghadiri perayaan tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalbar, Kamaruzzaman, menyatakan Perayaan Robo-robo telah diagendakan dalam "Visit Kalbar 2010" dan masuk agenda wisata Indonesia menuju wisata internasional.
Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Kalbar telah melakukan berbagai upaya mempromosikan perayaan itu agar bisa menggaet wisatawan nasional maupun internasional. "Malam pergantian tahun 2009 ke tahun 2010 kami telah meluncurkan ’Visit Kalbar 2010’," kata Kamaruzzaman.
Kamaruzzaman menambahkan, ada dua agenda penting di Kalbar pada Pebruari, yaitu Perayaan Robo-robo tanggal 10 Pebruari dan Perayaan Cap Go Meh 28 Pebruari yaitu di Kota Singkawang dan Kota Pontianak. "Kami menargetkan kunjungan wisatawan nasional dan internasional sebanyak-banyaknya," kata Kamaruzzaman.
Sebelumnya, Pangeran Ratu Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim mengatakan, Perayaan Robo-robo sebagai napak tilas kedatangan Opu Daeng Manambon. "Ketika itu para pengikut Opu Daeng Manambon yang terdiri dari berbagai etnis dan agama dengan suka cita menyambut kedatangan beliau," ujarnya.
Ia mengatakan robo-robo sarat dengan pesan persatuan dari semua etnis dan agama yang ada di Kalbar yang diwariskan oleh Opu Daeng Manambon ketika mendirikan Kota Mempawah. "Mereka berkumpul pada hari Rabu akhir bulan Safar, bersama-sama membangun Mempawah," ujarnya.
Keharmonisan itu bisa dilihat di komplek pemakaman Opu Daeng Manambon yang disampingnya juga terdapat makam Panglima Hitam orang Dayak, Patih Humantir dan Damarwulan orang Jawa, Lo Tai Pak orang Tionghoa serta dari beberapa etnis lainnya. (JY)
Sumber: http://oase.kompas.com
Wakil Panitia Napak Tilas Berdirinya Keraton Amantubillah 2010, Syaiful di Pontianak, Selasa, mengatakan Perayaan Robo-robo yang diperingati setiap Rabu akhir bulan Safar sebagai bentuk mengenang kedatangan Opu Daeng Manambon.
Ia menjelaskan, sebagai layaknya napak tilas kedatangan Opu Daeng Manambon ke Mempawah, pihaknya juga menyelenggarakan ritual serupa mulai dari awal kedatangan pendiri itu di Kuala Mempawah yang disambut dengan iring-iringan perahu yang berisi ratusan prajurit dan perahu lancang kuning yang digunakan raja masa itu.
Adapun agenda Perayaan Robo-robo yang akan digelar antara lain, ritual penyambutan di Kuala Mempawah Pangeran Ratu Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, oleh para prajurit kerajaan. Kemudian dilanjutkan ritual buang-buang sesaji ke laut sebagai tolak bala, makan saprahan yang juga sebelumnya dilakukan oleh Opu Daeng Manambon bersama prajurit dan masyarakat Mempawah.
Selain itu, acara tambahan pihak panitia juga menggelar kirab benda-benda pusaka Kerajaan Amantubillah, setelah itu benda yang telah diarak keliling Kota Mempawah menjalani ritual pembersihan di Keraton Amantubillah.
Panitia telah mengundang semua keraton yang ada di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura untuk menghadiri perayaan tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalbar, Kamaruzzaman, menyatakan Perayaan Robo-robo telah diagendakan dalam "Visit Kalbar 2010" dan masuk agenda wisata Indonesia menuju wisata internasional.
Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Kalbar telah melakukan berbagai upaya mempromosikan perayaan itu agar bisa menggaet wisatawan nasional maupun internasional. "Malam pergantian tahun 2009 ke tahun 2010 kami telah meluncurkan ’Visit Kalbar 2010’," kata Kamaruzzaman.
Kamaruzzaman menambahkan, ada dua agenda penting di Kalbar pada Pebruari, yaitu Perayaan Robo-robo tanggal 10 Pebruari dan Perayaan Cap Go Meh 28 Pebruari yaitu di Kota Singkawang dan Kota Pontianak. "Kami menargetkan kunjungan wisatawan nasional dan internasional sebanyak-banyaknya," kata Kamaruzzaman.
Sebelumnya, Pangeran Ratu Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim mengatakan, Perayaan Robo-robo sebagai napak tilas kedatangan Opu Daeng Manambon. "Ketika itu para pengikut Opu Daeng Manambon yang terdiri dari berbagai etnis dan agama dengan suka cita menyambut kedatangan beliau," ujarnya.
Ia mengatakan robo-robo sarat dengan pesan persatuan dari semua etnis dan agama yang ada di Kalbar yang diwariskan oleh Opu Daeng Manambon ketika mendirikan Kota Mempawah. "Mereka berkumpul pada hari Rabu akhir bulan Safar, bersama-sama membangun Mempawah," ujarnya.
Keharmonisan itu bisa dilihat di komplek pemakaman Opu Daeng Manambon yang disampingnya juga terdapat makam Panglima Hitam orang Dayak, Patih Humantir dan Damarwulan orang Jawa, Lo Tai Pak orang Tionghoa serta dari beberapa etnis lainnya. (JY)
Sumber: http://oase.kompas.com