Yogyakarta - Kadipaten Pakualaman memberikan kekancingan atau semacam pengakuan kekerabatan kepada sejumlah kalangan. Penghargaan itu antara lain diberikan kepada raja ibadat Pagaruyung dan pewaris Kasultanan Jepara dalam sebuah acara di Queen of South Beach Resort Pantai Parangtritis, Panggang, Gunungkidul.
Raja ibadat Pagaruyung yang menerima penghargaan itu adalah Aby Muhammad Zamri Tuanku Nan Kayo Khalifatullah/Syaikh Malikaz Zaman Khalifatullah dan Masrul Chaniago Sutan Radjo Ameh. Sedangkan dari Kasultanan Jepara adalah Eko Gunarto Putro.
“Pemberian anugerah kekerabatan langsung diberikan Sri Paduka Paku Alam IX (Anglingkusumo) didampingi permaisuri,” ungkap kerabat Pakualaman KPH Wiroyudho kemarin (5/7).
Menurut Wiroyudho, Aby Muhammad Zamri diangkat sebagai penasihat dengan sebutan Kiai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman. Sedangkan Masrul Chaniago mendapatkan kekancingan Kanjeng Raden Tumenggung Haryo (KRTH) Indroyudho. Ada pun Eko Gunarto Putro mendapatkan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Eko Gunarto Putro.
Sebelum menyerahkan penghargaan itu, KGPAA Paku Alam IX Anglingkusumo juga diundang menghadiri berbagai pertemuan pemangku adat budaya di Jambi dan Singapura.
Saat berada di Singapura dilaksanakan acara adat dan budaya kerabat Kasultanan Singapura dengan kerabat Kadipaten Pakualaman di Taman Warisan Melayu (dulunya Istana Kampung Gelam Singapura) dan Gedung Kuning atau rumah bendahara Kasultanan Singapura.
Selain PA IX Anglingkusumo dan permaisuri, ikut hadir dalam acara itu Penghageng Reh Kasentanan KGPH Widjojokusumo, Manggalayudha KPH Wiroyudho, GRAy Wiroyudho, RM Syailendra Satria Sularso Narendra, Mas Ayu Yaniningrum, KRAT Sastronagoro, Bupati Serdang Bedagai Sumatera Utara Soekirman dan lain-lain.
Hadir juga Persetubuhan Silaturahim Pakualaman-Malaysia KRT Dato Seri Mohd Mazlan Notonegoro dan KRT Dato Seri Kamansyah Notobrojo, serta Wakil Staf Khusus Adipati Bidang Hubungan Mancanegara KRT Dato Seri Ab Rahim Joyonegoro.
Dalam acara itu PA IX Anglingkusumo juga melantik Majelis Adat dan Budaya Pakualaman-Singapura yang diketuai Roslan Abbas atau KRT Joyodipuro dengan penasihat Ismail Yaacob atau Raden Tumenggung Haryo (RTH) Notodipuro.
Bagi Kadipaten Pakualaman dan Kasultanan Singapura, acara itu dimaksudkan untuk mempererat hubungan kekerabatan di antara dua lembaga pemangku budaya tersebut.
“Sekaligus mempererat silaturahmi antara Jawa dengan Melayu, khususnya Kadipaten Pakualaman dengan Kasultanan Singapura,” imbuh Penghageng Reh Kasentanan KGPH Widjojokusumo.
Dikatakan, sejak lama Pakualaman memiliki hubungan erat dengan berbagai kerajaan. Termasuk sejumlah kerajaan di sepenanjung Melayu seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Jalinan yang selama ini terpelihara itu akan terus dijaga dan ditingkatkan. “Ini amanat dan warisan leluhur yang harus kami lestarikan,” imbuhnya.
Sumber: http://www.radarjogja.co.id