Bekas WTS Ganti-Ganti Suami Lantaran Cari yang Perkasa

JIKA jadi WTS tak sekedar cari uang, ya seperti Tasmi, 35, nasibnya. Maunya tobat, tapi selalu ketemu lelaki loyo. Maka sudah empat kali ganti pasangan, selalu ketemu yang cepat KO. Maka Tasmi pun punya definisi: lelaki ganteng yang suka omong mesum, di ranjang justru sebaliknya, bikin kecewa pasangan.

JK ketika menjadi Wapresnya SBY (2004-2009) selalu bilang: lebih cepat lebih baik. Padahal di kalangan ibu-ibu, yang begitu itu justru tak disukainya. Maunya mereka, yang bisa lama seperti mengurus sertipikat tanah gitu lho. Maka di kalangan ibu-ibu, kaum suami yang bersemboyan ala JK, sama saja lelaki ayam kampung. Teori muluk-muluk, prakteknya nol!

Tasmi yang tinggal di Perak Barat, Surabaya, termasuk wanita yang mendambakan “pria sejati” yang mampu memuaskan istri baik materil maupun onderdil. Dia bisa ngomong demikian, karena berdasarkan pengalamannya sehari-hari.

Saat menjadi WTS sejak usia 21 tahun, Tasmi menjadi hafal akan karakter setiap lelaki. Katanya, lelaki yang suka ngomong jorok di depan umum, justru loyo di atas ranjang. “Sebaliknya lelaki pendiam dan jelek, itu biasanya rosa-rosa kayak Mbah Marijan,” ujarnya memastikan.

Terus terang Tasmi mengakui, jadi WTS bukan sekedar cari uang, tapi juga kepuasan syahwat. Soalnya dia memang perempuan hipersex. Maka dalam usia hampir kepala 4 sekarang, dia ingin bertobat dan mencari suami yang perkasa. Tasmi punya alasan, jika ketemu lelaki loyo, akan terpancing ke pekerjaan lamanya.

Dia sudah berulangkali kali ganti suami juga karena urusan yang sama, tidak josss di atas ranjang. Suami pertama hanya jalan 2 tahun, karena kinerjanya tidak mememuaskan. Kalau anggota DPR bisa langsung direcal, lha kalau suami? “Jalan satu-satunya ya diceraikan. Begitu saja kok repot.”

Suami kedua cukup tampan, omongan santun, tapi kwalitas di ranjang jauh dari standar minimal. Maka hanya 3 bulan perkawinan itu berlangsung, selanjutnya lelaki letoy itu didepaknya dari status kepala rumahtangga. Suami ketiga itu pendiam dan jelek, tapi di ranjang stamina cukup bagus. “Jeleknya, dia suka mengerang, sehingga mengganggu konsentrasi.”kata Tasmi.

Maka Tasmi sekarang sedang menggugat suami ketiganya yang bergigi tonggos dan berkulit hitam itu. Dia berharap suami ke-4 nanti benar-benar seperti yang menjadi seleranya. Jelek, hitam, nggak papa, yang penting perkasa.

Kawin saja sama patung mbak. (JPNN/Gunarso TS)

-

Arsip Blog

Recent Posts