Samarinda - Festival Maunjun atau memancing ikan garapan Kaltim Post dan Pemkot Samarinda pada Minggu (31/1) kemarin, berhasil masuk buku Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri). Festival ini tercatat sebagai kegiatan yang melibatkan pemancing terbanyak di Indonesia, yaitu 11.954 orang. Sementara rekor sebelumnya dipegang Badan pengelola Budidaya Ikan dan Pelestarian Lingkungan Situ Cibubur (Bandung) yang hanya mampu mengumpulkan 7.054 pemancing pada tahun 2008.
Sambutan masyarakat terhadap event memeriahkan HUT ke-22 Kaltim Post dan HUT ke-50 Pemkot Samarinda ini memang sangat besar. Sejak pukul 06.00 Wita, ribuan pemancing sudah berdatangan ke tepi Sungai Karang Mumus dan Sungai Mahakam. Untuk tepi Sungai Mahakam, mereka berderet mulai depan Pasar Pagi hingga Jembatan Mahakam. Sementara untuk Sungai Karang Mumus, mulai Jembatan Satu hingga Jembatan Kehewanan.
Pembukaan festival ini dilakukan di Dermaga Pemprov Kaltim, Jl Gajah Mada (depan Kantor Gubernur) pada pukul 07.00 Wita. Hadir saat pembukaan Gubernur Awang Faroek Ishak, Wali Kota Samarinda Achmad Amins, Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Fadly Illa, Wakil Direktur Kaltim Post Rusdiansyah Aras, Area Manager PT Nusantara Indah Makmur AMO Samarinda M Jaini, Kepala Bandara Temindung Syamsul Banri, dan para pejabat serta undangan lainnya.
Pelaksanaan event akbar ini ditandai dengan pelepasan balon di atas kapal oleh Gubernur Awang Faroek, Wali Kota Achmad Amins, dan Wakil Direktur Kaltim Post Rusdiansyah Aras. Selain itu, Aminah Amins (istri Wali Kota Achmad Amins), Puji Setyowati (istri Wakil Wali Kota Syaharie Jaang), Sekkot Samarinda Fadly Illa dan pejabat lainnya melepaskan ratusan ikan mas di Sungai Mahakam. Setelah kegiatan itu rombongan Wali Kota, berkeliling Sungai Mahakam menggunakan kapal untuk memantau kegiatan.
Wali Kota Achmad Amins mengaku senang atas antusiasme warga yang sangat tinggi terhadap event ini. “Saya bangga dan terharu melihat peserta memancing hari ini (kemarin, Red.), apalagi bisa memecahkan rekor Muri. Mudah-mudahan ini juga menjadi awal bahwa ke depannya warga kita semakin cinta dengan Sungai Mahakam maupun Karang Mumus yang banyak menyimpan kekayaan di dalamnya, bahkan memberikan potensi luar biasa jika dijaga dan dilestarikan,” ujar Amins.
Sementara itu, para peserta sesuai dengan lokasi memancingnya berusaha mendapatkan ikan. Tak hanya pria dewasa, kaum perempuan dan anak-anak juga banyak yang ikut memancing. Mereka menggunakan beragam alat pancing dan umpan. Mulai dari alat sederhana berupa bambu dan batang kayu sampai alat pancing seharga jutaan rupiah. Untuk kawasan Sungai Mahakam, lokasi yang paling banyak peserta adalah sepanjang Jl RE Martadinata atau di sekitar jembatan RE Martadinata (atau lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Stres). Di tempat ini terdapat ratusan pemancing.
“Asyik Mas, bisa sambil rekreasi bersama keluarga. Cuma agak panas sih, makanya cari tempat yang teduh,” ujar Ali Rosidi, salah satu peserta asal Samarinda di bilangan depan Kantor Gubernur.
Di Sungai Mahakam juga berkumpul beberapa klub memancing dari Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Bontang. Seperti Balikpapan Fishing Club (BFC) dari Balikpapan, Zorro Mancing Mania Bontang, PLN Fishing Club Samarinda, Wicida Klub (Stimik Wicida Samarinda), klub Gagak Rimung dan lain-lain.
Setengah jam setelah acara dimulai, beberapa pemancing sudah mulai berhasil mengumpulkan beberapa ikan. Ikan-ikan tangkapan para pemancing ini ditimbang untuk mendapatkan hadiah hiburan dari panitia.
Hal yang sama terjadi di Sungai Karang Mumus (SKM). Bahkan peserta tak hanya memancing di sekitar turap tepi SKM, ada yang di atas kapal, jembatan, bahkan di bawah kolong jembatan. Mereka mencari posisi yang pas untuk mendapatkan ikan. Di anak Sungai Mahakam ini, ikan terbesar berhasil didapatkan M Rozali, yaitu ikan patin seberat 2,4 kilogram. Ikan ini dipancing di perairan sekitar jembatan AR Hakim di sisi Jl Jelawat.
Atas keberhasilannya, Rozali ditetapkan sebagai pemenang pertama tangkapan ikan terberat untuk wilayah Sungai Karang Mumus. Untuk di Sungai Mahakam, ikan terberat/terbanyak berhasil diraih Yuda. Yaitu ikan patin seberat 2 kilogram.
REKOR
Pada saat peserta asyik memancing, tim Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) berkeliling memantau dan menghitung peserta. Senior Manager Muri Paulus Pangka menghitung di kawasan Sungai Mahakam, sementara tim Muri lainnya, Marianus menghitung di kawasan Sungai Karang Mumus (SKM), mulai Jl Muso Salim, Jl P Suriansyah, Jl Tongkol, Jl Pesut dan Jl Jelawat. Selain menghitung secara manual, sebelumnya mereka juga sudah memeriksa kartu tanda penduduk (KTP) yang diserahkan warga saat pendaftaran.
Selesai menghitung pemancing di SKM, Paulus berujar, “Ini sudah pasti melebihi jumlah peserta memancing di Cibubur”. Sekitar pukul 09.45 Wita, tim dari Muri menyelesaikan tugasnya di ujung Jembatan Mahakam sisi Samarinda Seberang. “Gabungan dari peserta di SKM dan Sungai Mahakam tercatat 11.954 orang. Ini sudah melebihi jumlah pemancing di Cibubur yang berjumlah 7.054 orang,” ujar Paulus. Bahkan Paulus mengatakan, jumlah pemacing yang terkumpul bisa jadi memecahkan rekor dunia. “Nanti kami kabari beberapa hari kemudian,” ujarnya.
Seperti diketahui Festival Maunjun yang disponsori Pensil Mas ini awalnya ditargetkan bisa mengumpulkan 8 ribu pemancing. Namun warga Kaltim ternyata sangat antusias, sampai akhirnya tersebar 13 ribu formulir pendaftaran. Kaus dari Pensil Mas dibagikan sebanyak 10 ribu lembar, sedang kupon doorprize sudah terjual sekitar 13 ribu lembar. Melihat jumlah peserta ini, tak heran bila sebelum dinyatakan menerima penghargaan Muri, rekor sebelumnya itu sudah terlampaui.
Wakil Direktur Kaltim Post Rusdiansyah Aras mengatakan, event ini digelar Kaltim Post dengan beberapa tujuan. Di antaranya agar masyarakat lebih mencintai lingkungan, khususnya Sungai Mahakam dan Sungai Karang Mumus, untuk menjalin tali silaturahmi antarwarga, menyalurkan kegemaran masyarakat memancing, serta bisa menjadi hiburan bagi warga Samarinda. “Selain itu untuk mempromosikan Kota Samarinda di tingkat nasional lewat pemecahan rekor Muri. Kita berharap event-event seperti ini bisa terus digelar,” ujarnya mewakili manajemen Kaltim Post.
Kabag Humas dan Protokol Setkot Samarinda HM Faisal mengatakan, pemkot sangat bangga karena berhasil menorehkan rekor di Muri. “Ini semua berkat partisipasi masyarakat yang luar biasa. Tanpa peran masyarakat, rekor ini tidak akan dicapai,” ujarnya. Dia juga berharap, efek dari kerja sama ini terus dibawa dalam hal lainnya, seperti gotong royong dan kebersihan. “Intinya kalau bersama-sama jadi mudah,” sambung dia.
Ketua HUT ke-22 Kaltim Pos Mukhransyah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam acara ini. Terutama kepada seluruh warga Samarinda dan para peserta memancing dari Bontang, Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan daerah lainnya. “Tanpa partisipasi masyarakat dan para peserta acara ini tak akan berjalan sukses dan berbuah pemecahan rekor Muri,” ujarnya. Secara khusus dia juga mengucapkan terima kasih kepada PT Nusantara Indah Makmur (distributor Pensil Mas), PT Pupuk Kaltim, dan Honda Semoga Jaya.
HIBURAN
Agar acara lebih meriah, Kaltim Post menyediakan beragam doorprize untuk peserta memancing, dengan hadiah utama sepeda motor di masing-masing sektor, yaitu di lokasi SKM satu unit sepeda motor dan di Sungai Mahakam satu unit. Ada pula lemari es, televisi, dispenser, rice cooker, mesin cuci, DVD player, dan beragam hadiah lainnya. Selain itu, khusus di SKM juga ada doorprize wisata ke Bunaken dari Kepala Bandara Temindung Syamsul Banri.
Di sektor Sungai Mahakam, pemancing yang mendapatkan hadiah utama sepeda motor adalah Cecep Saifuning dari klub memancing Gagak Rimung. Sementara untuk sektor SKM, sepeda motor diraih oleh Derry. “Tidak pernah menyangka sebelumnya,” ujar Derry saat naik ke panggung sektor SKM Jl Tongkol. Warga Jl Jelawat Gang 11 Samarinda ini mengaku sehari setelah membeli 1 tiket Festival Maunjun 27 Januari lalu, ia menunaikan salat Tahajut seraya berdoa supaya diberi umur yang panjang dan dimudahkan mendapat rezeki.
Selain pembagian doorprize, event kemarin juga menampilkan beberapa grup musik lokal. Mereka tampil di dua panggung, yaitu di Jl Tongkol untuk wilayah SKM dan di lapangan Karang Asam untuk wilayah Sungai Mahakam. Setelah pengumuman sekaligus pembagian doorprize dan pemenang tangkapan ikan terbanyak/terberat, Festival Maunjun diakhiri sekitar pukul 12.00 Wita untuk wilayah SKM dan sekitar pukul 12.30 Wita untuk wilayah Sungai Mahakam.(ran/fel/ar)
Sumber: http://www.kaltimpost.co.id
Sambutan masyarakat terhadap event memeriahkan HUT ke-22 Kaltim Post dan HUT ke-50 Pemkot Samarinda ini memang sangat besar. Sejak pukul 06.00 Wita, ribuan pemancing sudah berdatangan ke tepi Sungai Karang Mumus dan Sungai Mahakam. Untuk tepi Sungai Mahakam, mereka berderet mulai depan Pasar Pagi hingga Jembatan Mahakam. Sementara untuk Sungai Karang Mumus, mulai Jembatan Satu hingga Jembatan Kehewanan.
Pembukaan festival ini dilakukan di Dermaga Pemprov Kaltim, Jl Gajah Mada (depan Kantor Gubernur) pada pukul 07.00 Wita. Hadir saat pembukaan Gubernur Awang Faroek Ishak, Wali Kota Samarinda Achmad Amins, Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Fadly Illa, Wakil Direktur Kaltim Post Rusdiansyah Aras, Area Manager PT Nusantara Indah Makmur AMO Samarinda M Jaini, Kepala Bandara Temindung Syamsul Banri, dan para pejabat serta undangan lainnya.
Pelaksanaan event akbar ini ditandai dengan pelepasan balon di atas kapal oleh Gubernur Awang Faroek, Wali Kota Achmad Amins, dan Wakil Direktur Kaltim Post Rusdiansyah Aras. Selain itu, Aminah Amins (istri Wali Kota Achmad Amins), Puji Setyowati (istri Wakil Wali Kota Syaharie Jaang), Sekkot Samarinda Fadly Illa dan pejabat lainnya melepaskan ratusan ikan mas di Sungai Mahakam. Setelah kegiatan itu rombongan Wali Kota, berkeliling Sungai Mahakam menggunakan kapal untuk memantau kegiatan.
Wali Kota Achmad Amins mengaku senang atas antusiasme warga yang sangat tinggi terhadap event ini. “Saya bangga dan terharu melihat peserta memancing hari ini (kemarin, Red.), apalagi bisa memecahkan rekor Muri. Mudah-mudahan ini juga menjadi awal bahwa ke depannya warga kita semakin cinta dengan Sungai Mahakam maupun Karang Mumus yang banyak menyimpan kekayaan di dalamnya, bahkan memberikan potensi luar biasa jika dijaga dan dilestarikan,” ujar Amins.
Sementara itu, para peserta sesuai dengan lokasi memancingnya berusaha mendapatkan ikan. Tak hanya pria dewasa, kaum perempuan dan anak-anak juga banyak yang ikut memancing. Mereka menggunakan beragam alat pancing dan umpan. Mulai dari alat sederhana berupa bambu dan batang kayu sampai alat pancing seharga jutaan rupiah. Untuk kawasan Sungai Mahakam, lokasi yang paling banyak peserta adalah sepanjang Jl RE Martadinata atau di sekitar jembatan RE Martadinata (atau lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Stres). Di tempat ini terdapat ratusan pemancing.
“Asyik Mas, bisa sambil rekreasi bersama keluarga. Cuma agak panas sih, makanya cari tempat yang teduh,” ujar Ali Rosidi, salah satu peserta asal Samarinda di bilangan depan Kantor Gubernur.
Di Sungai Mahakam juga berkumpul beberapa klub memancing dari Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Bontang. Seperti Balikpapan Fishing Club (BFC) dari Balikpapan, Zorro Mancing Mania Bontang, PLN Fishing Club Samarinda, Wicida Klub (Stimik Wicida Samarinda), klub Gagak Rimung dan lain-lain.
Setengah jam setelah acara dimulai, beberapa pemancing sudah mulai berhasil mengumpulkan beberapa ikan. Ikan-ikan tangkapan para pemancing ini ditimbang untuk mendapatkan hadiah hiburan dari panitia.
Hal yang sama terjadi di Sungai Karang Mumus (SKM). Bahkan peserta tak hanya memancing di sekitar turap tepi SKM, ada yang di atas kapal, jembatan, bahkan di bawah kolong jembatan. Mereka mencari posisi yang pas untuk mendapatkan ikan. Di anak Sungai Mahakam ini, ikan terbesar berhasil didapatkan M Rozali, yaitu ikan patin seberat 2,4 kilogram. Ikan ini dipancing di perairan sekitar jembatan AR Hakim di sisi Jl Jelawat.
Atas keberhasilannya, Rozali ditetapkan sebagai pemenang pertama tangkapan ikan terberat untuk wilayah Sungai Karang Mumus. Untuk di Sungai Mahakam, ikan terberat/terbanyak berhasil diraih Yuda. Yaitu ikan patin seberat 2 kilogram.
REKOR
Pada saat peserta asyik memancing, tim Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) berkeliling memantau dan menghitung peserta. Senior Manager Muri Paulus Pangka menghitung di kawasan Sungai Mahakam, sementara tim Muri lainnya, Marianus menghitung di kawasan Sungai Karang Mumus (SKM), mulai Jl Muso Salim, Jl P Suriansyah, Jl Tongkol, Jl Pesut dan Jl Jelawat. Selain menghitung secara manual, sebelumnya mereka juga sudah memeriksa kartu tanda penduduk (KTP) yang diserahkan warga saat pendaftaran.
Selesai menghitung pemancing di SKM, Paulus berujar, “Ini sudah pasti melebihi jumlah peserta memancing di Cibubur”. Sekitar pukul 09.45 Wita, tim dari Muri menyelesaikan tugasnya di ujung Jembatan Mahakam sisi Samarinda Seberang. “Gabungan dari peserta di SKM dan Sungai Mahakam tercatat 11.954 orang. Ini sudah melebihi jumlah pemancing di Cibubur yang berjumlah 7.054 orang,” ujar Paulus. Bahkan Paulus mengatakan, jumlah pemacing yang terkumpul bisa jadi memecahkan rekor dunia. “Nanti kami kabari beberapa hari kemudian,” ujarnya.
Seperti diketahui Festival Maunjun yang disponsori Pensil Mas ini awalnya ditargetkan bisa mengumpulkan 8 ribu pemancing. Namun warga Kaltim ternyata sangat antusias, sampai akhirnya tersebar 13 ribu formulir pendaftaran. Kaus dari Pensil Mas dibagikan sebanyak 10 ribu lembar, sedang kupon doorprize sudah terjual sekitar 13 ribu lembar. Melihat jumlah peserta ini, tak heran bila sebelum dinyatakan menerima penghargaan Muri, rekor sebelumnya itu sudah terlampaui.
Wakil Direktur Kaltim Post Rusdiansyah Aras mengatakan, event ini digelar Kaltim Post dengan beberapa tujuan. Di antaranya agar masyarakat lebih mencintai lingkungan, khususnya Sungai Mahakam dan Sungai Karang Mumus, untuk menjalin tali silaturahmi antarwarga, menyalurkan kegemaran masyarakat memancing, serta bisa menjadi hiburan bagi warga Samarinda. “Selain itu untuk mempromosikan Kota Samarinda di tingkat nasional lewat pemecahan rekor Muri. Kita berharap event-event seperti ini bisa terus digelar,” ujarnya mewakili manajemen Kaltim Post.
Kabag Humas dan Protokol Setkot Samarinda HM Faisal mengatakan, pemkot sangat bangga karena berhasil menorehkan rekor di Muri. “Ini semua berkat partisipasi masyarakat yang luar biasa. Tanpa peran masyarakat, rekor ini tidak akan dicapai,” ujarnya. Dia juga berharap, efek dari kerja sama ini terus dibawa dalam hal lainnya, seperti gotong royong dan kebersihan. “Intinya kalau bersama-sama jadi mudah,” sambung dia.
Ketua HUT ke-22 Kaltim Pos Mukhransyah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam acara ini. Terutama kepada seluruh warga Samarinda dan para peserta memancing dari Bontang, Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan daerah lainnya. “Tanpa partisipasi masyarakat dan para peserta acara ini tak akan berjalan sukses dan berbuah pemecahan rekor Muri,” ujarnya. Secara khusus dia juga mengucapkan terima kasih kepada PT Nusantara Indah Makmur (distributor Pensil Mas), PT Pupuk Kaltim, dan Honda Semoga Jaya.
HIBURAN
Agar acara lebih meriah, Kaltim Post menyediakan beragam doorprize untuk peserta memancing, dengan hadiah utama sepeda motor di masing-masing sektor, yaitu di lokasi SKM satu unit sepeda motor dan di Sungai Mahakam satu unit. Ada pula lemari es, televisi, dispenser, rice cooker, mesin cuci, DVD player, dan beragam hadiah lainnya. Selain itu, khusus di SKM juga ada doorprize wisata ke Bunaken dari Kepala Bandara Temindung Syamsul Banri.
Di sektor Sungai Mahakam, pemancing yang mendapatkan hadiah utama sepeda motor adalah Cecep Saifuning dari klub memancing Gagak Rimung. Sementara untuk sektor SKM, sepeda motor diraih oleh Derry. “Tidak pernah menyangka sebelumnya,” ujar Derry saat naik ke panggung sektor SKM Jl Tongkol. Warga Jl Jelawat Gang 11 Samarinda ini mengaku sehari setelah membeli 1 tiket Festival Maunjun 27 Januari lalu, ia menunaikan salat Tahajut seraya berdoa supaya diberi umur yang panjang dan dimudahkan mendapat rezeki.
Selain pembagian doorprize, event kemarin juga menampilkan beberapa grup musik lokal. Mereka tampil di dua panggung, yaitu di Jl Tongkol untuk wilayah SKM dan di lapangan Karang Asam untuk wilayah Sungai Mahakam. Setelah pengumuman sekaligus pembagian doorprize dan pemenang tangkapan ikan terbanyak/terberat, Festival Maunjun diakhiri sekitar pukul 12.00 Wita untuk wilayah SKM dan sekitar pukul 12.30 Wita untuk wilayah Sungai Mahakam.(ran/fel/ar)
Sumber: http://www.kaltimpost.co.id